"Sebagian besar studi menunjukkan perbandingan yang sangat signifikan antara perempuan dan laki-laki yakni 2-15:1. Dan ini merupakan penyakit autoimun tersering pada wanita subur," ungkap dr. Sumariyono, SpPD-KR, Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM , saat ditemui di Kementerian Kesehatan Dikjen P2PTM, Jakarta pada Selasa (08/04).
Namun walau begitu, tidak menutup kemungkinan lupus dapat menyerang lelaki, anak-anak dan juga remaja.
Data SIRS Online 2016 menunjukkan proporsi pasien rawat inap lupus berjenis kelamin laki-laki mengalami peningkatan dari 48,2% pada 2014 menjadi 54,3% pada 2016.
(Baca juga: Jangan Disepelekan, Bau Mulut Bisa Mendeteksi 10 Jenis Penyakit loh!)
Sementara pasien lupus berjenis kelamin perempuan mengalami penurunan dari 51,8% menjadi 45,7%.
Lupus terdiri dari beberapa macam jenis, salah satu jenis yang paling sering dirujuk masyarakat umum adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES).
Penyakit yang lebih dikenal dengan penyakit seribu wajah ini merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis yang hingga kini belum jelas penyebabnya.
LES juga memiliki sebaran gambaran klinis yang luas serta tampilan perjalanan penyakit yang beragam, sehingga seringkali menimbulkan kekeliruan dalam upaya mengenalinya.
(Baca juga: Tak Hanya Jus Tomat, Ini 5 Minuman yang Bisa Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Kamu)
Penyakit ini dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja dengan tingkat gejala yang ringan hingga parah.
"Walaupun sampai sekarang faktor risiko LES belum diketahui secara jelas, namun faktor genetik, imunologik dan hormonal, serta lingkungan diduga memegang peran penting sebagai pemicu munculnya penyakit ini," tambah dokter Sumariyono. (*)