Kerucuan semakin membesar lantaran sejumlah flare dilempar termasuk benda-benda lain.
Tak lama muncul kobaran api di sejumlah titik dalam stadiun.
Tak hanya itu, kericuhan turut membuat dua unit mobil polisi jadi sasaran, salah satunya mobil K9 sampai di bakar.
Sejumlah mobil lain tampak rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di selatan tribun VIP.
Tercatat sebanyak 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas polri.
Lantaran kewalahan menghalau ribuan penonton yang mulai tak terkontrol, petugas keamanan langsung menembakkan gas air mata guna menghalau suporter.
"Jumlah penonton sebanyak 40 ribu orang dan tidak semuanya kecewa. Hanya sekitar 3 ribuan yang turun ke lapangan dan bikin rusuh," kata Irjen Nico.
Alhasil, banyak suporter pingsan hingga tenaga medis yang disiagakan langsung turun tangan.
Kepanikan penonton semakin membuat rusuh, hingga banyak suporter yang terinjak-injak saat berniat keluar tribun stadion.
Akibat insiden tersebut sebanyak 129 orang meninggal dunia.