Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, 129 Orang Meninggal Dunia, Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang Jadi Sorotan

By Novita, Minggu, 2 Oktober 2022 | 08:47 WIB

Suasana di area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Grid.ID - Innalillahi wa innaillaihi rojiun, sebanyak 127 orang meninggal dunia dalam kerusuhan suporter bola di Kanjuruhan Malang.

Kerusuhan suporter bola di Kanjuruhan Malang itu terjadi usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar.

Sebagaimana diketahui, pertandingan bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam berakhir ricuh.

Ribuan suporter bola yang memadati lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ricuh setelah Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya.

Melansir dari laman KompasTV, dalam rangka pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 itu, Arema FC 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Kericuhan itu bermula setelah beberapa Aremania (pendukung Arema FC) turun ke lapangan usai peluit panjang dibunyikan.

Selain itu, para Aremania di bangku penonton turut bentrok hingga merusak beberapa fasilitas stadion diduga lantaran kecewa dengan kekalahan timnya.

Jajaran tim keamanan sampai terlihat kewalahan menghalau kericuhan yang terjadi.

Lantaran para supporter yang tidak terima meringksek turun ke lapangan dan meloncati pagar, pihak keamanan termasuk polisi dan TNI kalah jumlah.

Pemain Persebaya lantas meninggalkan lapangan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.

Sementara pemain Arema FC yang masih di lapangan turut diserbu pemain.

Baca Juga: Kronologi Kericuhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, 127 Nyawa Melayang

Kerucuan semakin membesar lantaran sejumlah flare dilempar termasuk benda-benda lain.

Tak lama muncul kobaran api di sejumlah titik dalam stadiun.

Tak hanya itu, kericuhan turut membuat dua unit mobil polisi jadi sasaran, salah satunya mobil K9 sampai di bakar.

Sejumlah mobil lain tampak rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di selatan tribun VIP.

Tercatat sebanyak 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas polri.

Lantaran kewalahan menghalau ribuan penonton yang mulai tak terkontrol, petugas keamanan langsung menembakkan gas air mata guna menghalau suporter.

"Jumlah penonton sebanyak 40 ribu orang dan tidak semuanya kecewa. Hanya sekitar 3 ribuan yang turun ke lapangan dan bikin rusuh," kata Irjen Nico.

Alhasil, banyak suporter pingsan hingga tenaga medis yang disiagakan langsung turun tangan.

Kepanikan penonton semakin membuat rusuh, hingga banyak suporter yang terinjak-injak saat berniat keluar tribun stadion.

Akibat insiden tersebut sebanyak 129 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Tragis! Nekat Ikat Diri di Ban Pesawat Terbang Demi Bisa Kabur dari Kericuhan Afghanistan, 2 Orang Ini Malah Bernasib Nahas

Hal ini disampaikan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).

“Telah meninggal 129 orang, 2 diantaranya anggota POLRI. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meningal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta dalam press conference pasca pertandingan.

Nico merincikan, sebanyak 34 orang meninggal dunia di stadion dan lainnya meninggal dunia di rumah sakit.

Tak hanya itu, sebanyak 180 orang kini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat insiden tersebut.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan.” imbuhnya.

Melansir dari laman surya.co.id, insiden nahas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mendapat kecaman dari PSSI.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi dalam rilisnya mengatakan akan memberikan sanksi keras., pada Minggu (2/10/2022) dini hari.

"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa," kata Yunus Nusi dikutip dari laman Twitternya.

Ia juga mengatakan, tim investigasi PSSI akan segera melakukan investigasi ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim.

"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," ungkap Yunus.

(*)