"Jam tayang yang minta dipindah ke sore, tapi tetap tayang jam 8 malam, karena rating lebih baik malam," tulis Kemal Palevi dikutip dari akun Instagramnya oleh Grid.ID pada Minggu (02/10/2022).
"Padahal keamanan lebih baik di sore penanganannya," lanjutnya.
Menurutnya, dalam hal ini ia juga menyalahkan aparat polisi yang menembakkan gas air mata ke suporter.
Jelas hal tersebut kontra dalam peraturan FIFA.
Di sisi lain, Kemal juga menyalahkan suporter yang turun ke lapangan usai pertandingan.
"Salah aparat yang menembakan gas air mata ke suporter, padahal jelas-jelas melanggar kode keamanan FIFA."
"Salah suporter yang turun ke lapangan pasca kekalahan. Semua salah," jelasnya.
"Kalau memang sepakbola lebih mahal ketimbang nyawa, negara ini lebih baik memilih hidup tanpa sepakbola. Alfatihah untuk semua korban jiwa," pungkasnya.
Selain itu, Kemal Palevi juga menyampaikan duka cita bagi para korban yang meninggal dunia.
(*)