Dalam postingannya, Valentino Jebret mengungkapkan, kerusuhan Kanjuruhan bukan hanya menjadi duka bagi Indonesia, namun juga perhatian internasional.
"Tragedi ini bukan hanya duka bagi insan persepakbolaan nasional, tetapi juga bagi warga masyarakat Indonesia yang telah menjadi perhatian internasional," bunyi pengumuman dalam postingan Valentino.
"Nyawa seseorang bukan lagi permasalahan sepak bola melainkan masalah kemanusiaan," tulisnya.
Sebagai bagian dari sepak bola Tanah Air, Valentino Jebret mengaku, kerusuhan Kanjuruhan membuatnya kehilangan semangat.
"Saya sebagai bagian dari insan sepak bola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam program BRI Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah dalam karir saya sebagai host dan komentator program sepak bola nasional," tulis Valentino.
"Hilangnya semangat tersebut akan berdampak pada kontribusi saya yang tidak akan lagi memberikan hal yang maksimal seperti yang telah saya berikan sebelumnya," imbuhnya.
Sebagai bentuk rasa empatinya atas kerusuhan Kanjuruhan, Valentino Jebret pun memutuskan undur diri sebagai host dan komentator program Liga 1.
"Saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host & komentator program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022," tulisnya.
Keputusan Valentino Jebret mundur dari host dan komentator Liga 1 itu pun dihormati oleh warganet dan pencinta sepak bola Tanah Air.
(*)