Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) bukan hanya menjadi duka para pencinta sepak bola tanah air.
Insiden yang terjadi pasca pertandingan Arema vs Persebaya ini juga menjadi duka masyarakat Indonesia.
Dari kronologi yang beredar, kericuhan dimulai setelah peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan wasit.
Beberapa suporter yang tak terima atas kekalahan Arema nekat turun ke lapangan untuk menghampiri para pemain Arema.
Menghadapi kondisi yang mulai tak kondusif, aparat pun bergegas melakukan pengamanan.
Namun, kemudian gas air mata ditembakkan ke arah tribun 13 yang membuat penonton merangsek dan berusaha keluar lewat pintu 13.
Sayangnya, pintu justru terkunci sehingga terjadi penumpukkan massa yang sesak napas akibat paparan gas air mata.
Korban tewas pun bergelimpangan, mulai dari wanita, pria, hingga anak-anak yang masih balita.
Akibat adanya insiden ini, banyak pihak yang saling menyalahkan.
Ada yang menyalahkan aparat gegara melemparkan gas air mata, ada pula yang menyalahkan suporter lantaran berbuat anarkis.