Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Pasalnya, seorang ibu yakni W (64) tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri, yakni S (42).
Dikutip Grid.ID dari TribunSolo.com pada Rabu (5/10/2022), kejadian itu terjadi pada Selasa (4/10/2022) lalu.
Pembunuhan Itu terjadi lantaran didasari rasa malu yang ditanggung W.
Dirinya merasa malu dan kecewa karena S kerap mencuri.
"Karena ibunya kecewa, marah, malu, karena anaknya sering mencuri, kemudian ibunya merasa malu dan kecewa," kata Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno.
Kejadian ini diketahui terjadi sekitar pukul 02.10. WIB.
Saat itu, W mendadak mendekati S yang tengah tertidur dan menghantam kepalanya dengan batu berkali-kali.
Bahkan, S pun sampai kejang-kejang.
"Dihantam pakai bongkahan batu bata, terus kemudian (dipukul) berulang kali, masih kejang-kejang, dipukul memakai cangkul, sampai cangkulnya lepas," jelasnya.
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Rabu (5/10/2022), ketua RT setempat, yakni Suwarno mengaku sempat diajak untuk membuang jenazah korban.
Ketua RT tersebut mengatakan bahwa saudara korban memintanya untuk memeriksa kondisi korban.
"Saya di rumah, dipanggil sama saudaranya itu, intinya S dikepruk sama ibunya, saya disuruh memeriksa, sudah meninggal atau masih hidup," jelasnya.
Saat masuk ke rumah, Suwarno melihat jenazah korban sudah ditutupi dengan tikar.
Bahkan, sang ibu yang merupakan pelaku pun tampak memeluk korban.
"Saya kesana sudah dibungkus tikar oleh ibunya, (jasad) mau dibuang ke sungai, saya datang, dipeluk sama ibunya," ujarnya.
Suwarno yang sempat diajak untuk membuang jenazah ke sungai pun mengaku langsung menolaknya.
"Diajak buang ke sungai, saya tidak mau," terangnya.
Suwarno juga mengungkap bahwa bongkahan batu cor yang digunakan diperkirakan memiliki berat 5 Kg.
"Pertama itu dipukul pakai cangkul, sampai patah jadi dua atau tiga, setelah itu ditimpali cor-coran, beratnya sampai 5 kilogram ada," jelasnya.
Baca Juga: Jelang Proses Tahap Dua Kasus Pembunuhan Brigadir J, Bharada E dalam Kondisi Stabil
(*)