Namun, Verrell justru mendapat bullying selama hampir dua tahun.
"Sampai aku bilang, 'Ma, aku nggak mau ikut', 'Kamu harus ikut, tunjukin bakat kamu, mama udah les-in dari dulu, ngapain nggak pede?'"
"Tetep ikut, akhirnya parah tuh di situ, dari cuma gambar-gambar, akhirnya jadi verbal, akhirnya jadi fisik juga. Aku selama setahunan hampir dua tahun aku di-bully terus," imbuhnya.
Saat itu, Verrell tak menyampaikannya kepada sang ibu lantaran takut jika akan semakin dibully.
"Cuman aku nggak bilang ke mama karena kalau bilang ke mama, mama marah-marah yang ada tambah dibully lagi kan. Ya udah aku diem aja," ujarnya.
Bahkan, Verrell harus bersembunyi untuk makan di toilet sekolah lantaran takut dibully.
"Waktu itu aku sampai nggak berani ke kantin karena takut kalau ketemu kakak kelas pasti bakal dibully parah, jadi aku makan di toilet."
"Pas istirahat, nunggu semua orang ke bawah cabut, aku bawa bekal dari rumah, nugget, nasi, sama telur, aku makan di sana terus nungguin temen-temen selesai baru aku ke bawah beli jajanan," bebernya.
Hal itu membuatnya kini terbiasa jika mendapat bully-an dari warganet.
"Sempet sih drop banget, cuma ya udah lah, makanya aku udah biasa kalau ada orang bully, ngomong macem-macem," tutupnya.
(*)