Misalnya, jenis makanan atau minuman tersebut hanya dikonsumsi setiap seminggu sekali atau dua kali. Jelaskan kepada anak alasan membatasi makanan tersebut, lalu informasikan tentang pentingnya mengonsumsi beragam buah dan sayuran.
Kemudian, jika anak berperilaku baik, berikan apresiasi dengan hal-hal selain makanan. Misalnya, mengajak anak bermain di luar rumah atau pergi ke wahana hiburan.
3. Buat kegiatan menyenangkan
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga menyukai aktivitas yang menyenangkan. Oleh sebab itu, orangtua bisa melakukan kegiatan seru yang berkaitan dengan konsumsi makanan sehat.
Misalnya, melibatkan anak ketika berbelanja dan menyiapkan makanan. Bisa juga dengan menggunakan waktu makan sebagai kegiatan belajar. Misalnya, ajak anak untuk mengenal kelompok-kelompok makanan dan kandungan gizi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Cara ini diharapkan mampu mendorong kesadaran dan keingintahuan anak, sehingga mereka tergerak untuk mencicipi berbagai makanan yang disediakan.
4. Mulai dari sarapan
Waktu sarapan menjadi momen yang tepat untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Ketimbang mengonsumsi sereal atau roti untuk sarapan, anak-anak dapat dikenalkan dengan makanan khas Indonesia, seperti nasi uduk atau gado-gado yang kaya nutrisi.
Agar anak tidak bosan dan terbiasa mengonsumsi banyak jenis makanan sehat, menu yang disajikan pun sebaiknya beragam. Tidak ada salahnya menggunakan makanan kemasan yang juga lengkap nutrisi. Contohnya, Sarden ABC.
Terdapat tiga varian sarden yang bisa orangtua gunakan, yakni rasa Cabai, Tomat, dan Ekstra Pedas. Untuk konsumsi anak-anak, Sarden ABC rasa tomat bisa jadi pilihan.