Kazuko Higa merupakan istri dari Shoici Higa yang merupakan lelaki suruhan Jepang untuk menjaga pekerja di wilayah itu.
Suatu hati, Shoici pergi keluar dari pulau tersebut dan berjanji untuk kembali, namun tak jua ditepati.
Kazuko Higa yang mengira suaminya telah meninggal, lantas menikah dengan bos suaminya yang bernama Kikuichiro Higa.
Tak lama, mereka justru mendapat teror bom dan harus menyelamatkan diri ke tengah hutan.
Pada Juni 1944 Angkatan Udara AS, menembak jatuh tiga kapal perang Jepang di lepas pantai Anatahan.
31 marinir Jepang yang selamat berenang ke darat dibantu Tuan Kikuichiro dan istrinya Kazuko.
Pulau tersebut tetap damai saat di luar sedang ramai dengan Perang Dunia.
Saat Jepang menyerah pada 1945, pesawat-pesawat Amerika menyebarkan selebaran di Pulau Anatahan mengatakan bahwa perang telah berakhir.
Sayangnya, 31 tentara tidak percaya dan masih bertekad untuk tetap di pulau itu.
Pada tahun 1946, Tuan Kikuichiro sakit parah dan meninggal dunia, sehingga Kazuko menggantikan suaminya menjadi penguasa pulau tersebut.
Ia lantas menjadi satu-satunya wanita di pulau terpencil tersebut dan digambarkan sebagai seorang ratu.