Grid.ID- Meski memiliki bau yang menyengat, jengkol merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia.
Jengkol yang biasa disebut dogfruit dalam bahasa Inggris bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan.
Mulai dari semur jengkol, jengkol, hingga keripik jengkol.
Selain rasanya yang lezat, jengkol juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.
Vitamin A dan B, zat besi, dan fosfor adalah beberapa contoh nutrisi yang terkandung dalam jengkol.
Artinya, jengkol dapat membantu menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan kesehatan mata, mencegah radikal bebas, dan masih banyak lagi.
Kendati demikian, konsumsi jengkol berlebihan juga tidak baik.
Sebab, ada beberapa akibat yang bisa kita alami saat kebanyakan makan jengkol.
Berikut beberapa akibat kebanyakan makan jengkol, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Menimbulkan bau tidak sedap
Salah satu hal yang paling mudah disadari saat kebanyakan makan jengkol adalah timbulnya bau tidak sedap dari mulut saat bernapas, keringat, feses, serta urin.
Baca Juga: Dikenal sebagai Sultan, Sikap Sisca Kohl Saat Makan Jengkol di Warteg Mencuri Perhatian
Untungnya, bau tak sedap ini dapat diatasi dengan membersihkan tubuh dengan peralatan mandi yang mengandung wewangian, seperti pasta gigi, obat kumur, sabun, dan deodoran.
Bau tak sedap pada urin juga dapat dikurangi dengan cara membilas kemaluan sebelum dan setelah kencing dengan air yang cukup.
Cairan pembersih juga bisa digunakan jika diperlukan.
Gangguan fungsi ginjal
Kandungan nitrogen dalam jengkol cukup tinggi, sehingga bisa mengganggu fungsi ginjal.
Ini disebabkan karena jengkol mengandung asam jengkolat, asam yang sulit larut dalam air karena memiliki pH asam dan dapat menyebabkan kristal jengkolat yang bisa mengganggu saluran kemih dengan penyakit kencing batu dan gangguan ginjal lainnya.
Merusak hati, jantung, paru, dan pankreas
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PubMed.gov mengamati efek pemberian ekstrak asam jengkolat pada tikus.
Hasilnya, meskipun jengkol menunjukkan efek menguntungkan pada paru-paru dan pankreas tikus dengan diabetes, jengkol dapat menyebabkan hipertrofi (pembesaran otot) dan lesi (keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh) pada jantung, ginjal, hati, paru-paru dan pankreas tikus normal.
Lalu mengutip Klikdokter, sebuah penelitian juga menemukan adanya perlemakan hati pada tikus.
Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait temuan ini.
Gangguan kesadaran
Terakhir, kebanyakan makan jengkol juga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.
Biasanya, ini terjadi pada keracunan jengkol berat.
Selain kehilangan kesadaran, keracunan asam jengkolat berat juga ditandai dengan urin berwarna merah, tidak bisa kencing, dan sulit minum.
Jika mengalaminya, kita harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebanyakan Makan Jengkol, Ini Akibatnya"