Grid.ID- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal tuduhan ijazah ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi)yang diduga palsu.
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi diketahui dilaporkan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat atas dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 lalu.
Menanggapi isu tersebut, Gibran mengaku bosan memberikan komentar soal kabar miring yang menimpa ayahnya.
Putra sulung Jokowi ini menyatakan, polemik ijazah adalah isu lama.
Sama seperti ayahnya yang pernah dituding punya paham komunisme.
"Ora itu isune muncul terus isu komunis isu ijazah, wes takono sing gae isu nganti bosen nanggepi aku (udah tanya yang buat isu, sampai bosan saya nanggepi)," jawabnya.
Saat ditanya apakah akan melakukan bantahan terkait tudingan ijazah palsu, Gibran mengatakan hal itu percuma.
"Bantah ping 100 kali percuma yen ngomong karo wong ra waras (kalau ngomong sama orang gak waras)," ungkapnya.
Suami Selvi Ananda ini menegaskan, riwayat pendidikan ayahnya sesuai dengan ijazah yang didaftarkan.
"Ya sesuai itu saiki daftar wali kota, Gubernur ora nganggo ijazah, nganggo opo nganggo godong pisang pie, kan yo ora (enggak pakai ijazah, pakai apa ? Pakai daun pisang apa? Kan ya enggak)," tegasnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa Jokowi tentu tidak akan berbohong ketika mendaftarkan diri sebagai presiden.
"Mosok arep ngapusi (bohong), mosok pendaftaran presiden meh ngapusi (Masak pendaftaran presiden juga berbohong)," pungkasnya.
Gugatan tersebut diajukan oleh warga bernama Bambang Tri pada Senin 3 Oktober 2022, dan terdaftar dalam perkara nomor 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perkara perbuatan melawan hukum (PMH).
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jawaban Gibran soal Polemik Ijazah Jokowi: Masak Daftar Presiden Bohong?"