Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Penyebab tewasnya korban tragedi Kanjuruhan masih menjadi perbincangan publik.
Banyak yang menyebut jika hal ini terjadi lantaran gas air mata yang dilemparkan oleh polisi.
Sedangkan, pihak kepolisian baru-baru ini mengeluarkan penjelasan.
Dikutip Grid.ID dari TribunTernate.com pada Rabu (12/10/2022), Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkap bahwa gas air mata yang digunakan polisi pada tragedi tersebut ada yang sudah kedaluwarsa.
Ya, ia menuturkan bahwa beberapa gas air mata diketahui sudah kedaluwarsa sejak 2021 lalu.
"Ya, ada beberapa yang ditemukan ya. Yang tahun 2021, ada beberapa ya," ujarnya.
Mengenai jumlah pastinya, Dedi mengatakan hal itu masih dalam pendalaman.
"Saya belum tahu jumlahnya, tapi masih didalami oleh labfor, tapi ada beberapa. Tapi sebagian besar yang digunakan adalah ini. Ya tiga jenis ini yang digunakan," jelasnya.
Namun, ia menegaskan bahwa gas air mata kedaluwarsa tersebut tidak mematikan.
"Di dalam gas air mata memang ada kedaluwarsa atau expired-nya. Rekan-rekan harus bisa membedakan, ini kimia beda dengan makanan," jelasnya.
Baca Juga: Polri Temukan Gas Air Mata Kadaluwarsa dalam Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Ini Dampaknya
"Kalau makanan ketika kedaluwarsa, makanan itu ada jamur, ada bakteri yang bisa mengganggu kesehatan," jelasnya.
"Kebalikannya dengan zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia exspired justru kadar kimianya berkurang. Sama dengan efektifitas gas air mata ini, ketika ditembakan dia tidak bisa lebih efektif lagi," lanjutnya.
Sedangkan, salah seorang penyintas, yakni Naswa mengungkap kesaksiannya.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Rabu (12/10/2022), Naswa (18) menjadi korban selamat dalam tragedi nahas tersebut.
Sayangnya, mata Naswa masih merah hingga saat ini.
Tak hanya itu, kaki dan tangannya pun terasa setengah lumpuh.
Pemilik nama lengkap Kevia Naswa Ainur Rohma itu menjelaskan bahwa ia melihat sendiri polisi melemparkan gas air mata.
Dirinya pun langsung merasa sesak napas dan matanya terasa sangat perih.
"Awal-awal terasa pusing, mata perih sampai susah untuk melihat dan sesak napas," jelasnya.
Saat itu Naswa kesulitan untuk keluar stadion lantaran berdesak-desakan.
Bahkan, kakinya terluka lantaran terkena besi di tribun.
Beruntung, dirinya diselamatkan oleh seseorang.
Namun, hingga kini kondisi matanya masih belum pulih.
"Sekarang sudah agak enakan, mata juga (untuk melihat sudah normal) tapi merah, tinggal kaki sama tangan ini yang masih bermasalah," jelasnya.
(*)