"Ini adalah hutan hanya untuk wanita. Itu sudah ada sebelum saya lahir. Dan tradisi itu telah dipertahankan sejak itu. Hidup dan mati ini berbeda dari prinsip umum," katanya.
"Untuk masuk hutan, perempuan harus telanjang bulat. Pakaian apapun, termasuk pakaian dalam, tidak diperbolehkan," katanya.
"Jika laki-laki datang ke hutan, bahkan hanya berdiri dari luar melihat ke dalam, dia akan dihukum. Kami akan mengambil mereka ke pengadilan adat," kata Adriana.
Lalu, apa yang dilakukan para wanita yang memasuki hutan ini?
Ari Rumboyrusi, warga lainnya, mengatakan bahwa sudah menjadi tradisi bagi perempuan untuk pergi ke hutan bersama-sama untuk menangkap kerang dan mengobrol.
"Saat air surut, kita semua akan pergi ke hutan bersama-sama. Kami bahkan mengundang teman-teman kami untuk bergabung. Ketika di hutan, kami merasa bebas dan nyaman karena tidak ada pria di sekitar," Ari berbagi dengan BBC.
"Hanya perempuan, jadi kami nyaman berbagi segalanya, telanjang, berenang di laut dan menangkap kerang bersama," tambah Ari.
Setelah itu, para wanita akan membawa kerang, tiram, dan remis ke pasar untuk dijual.
Sayangnya, baru-baru ini hutan keramat tersebut mendapat masalah.
Bukan dari laki-laki, tetapi masalah tersebut berasal dari sampah yang dibuang dari kota-kota terdekat.
"Kami melihat lebih banyak sampah plastik daripada kerang di sini dan sangat sedih karenanya," kata Origenes Meraudje, seorang pejabat setempat.