Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) saat ini memang sedang jadi pembicaraan netizen lantaran kasus KDRT Lesti Kejora yang dilakukan suaminya sendiri, Rizky Billar.
Banyak yang menghujat Lesti Kejora lantaran lebih memilih berdamai dan kembali pada Rizky Billar.
Padahal sebelumnya ia sampai harus dirawat di rumah sakit akibat dianiaya Rizky Billar.
Meski demikian, banyak juga yang memahami keputusan Lesti Kejora, terutama orang-orang yang pernah mengalami tindak kekerasan dari pasangan sendiri.
Para penyintas pun banyak yang menceritakan pengalaman masing-masing yang menurut korban memang sulit untuk lepas dari pelaku.
Salah satu sosok yang turut menceritakan pengalamannya sendiri adalah penyanyi Andien.
Terpantau dari akun Twitter @andienaisyah pada Sabtu (15/10/2022), Andien bercerita bahwa dirinya pernah mengalami hubungan berpacaran yang diwarnai kekerasan di masa lalu.
"Gue pernah ngalamin abusive relationship (nggak bisa dibilang KDRT karena belum menikah) with my boyfriend back then.
Pas dipukulin pertama kali, gue langsung putusin. Besokannya dia kayak nangis2 mohon2 dan bilang nggak bisa hidup tanpa gue.
Lalu karena gue kasihan.. Gue luluh," akunya.
Sayangnya, penganiayaan itu terus berlanjut dan justru makin parah.
"Setelah gue balikan, dia ngulangin hal yang sama. Lalu gue putusin lagi. Abis itu dia nangis2 lagi, mohon2, ampe gue kasian..
Terus gue luluh lagi. Begitu aja terus selama 9 bulan isinya ditonjok, dibeset, dicekik, dipukul pake hardcase gitar. Putus nyambung. Minta maaf & luluh."
Andien mengaku tak bisa jujur pada orang tua bahwa ia dianiaya kekasihnya meski lukanya sudah parah.
"Gue nggak bisa jujur ke orangtua, apapun selalu gue umpetin karena nggak mau orangtua nyalahin cowok gue. Bilangnya jatohlah, kepentok lah.
Padahal sih mereka juga tau yaa nggak mungkin kepentok orang matanya ampe nggak bisa mbuka kayak petinju gitu."
Andien pun akhirnya sadar hingga memilih mengakhiri hubungannya dengan sang pacar karena nasihat dari ibunya.
"Yang bikin gue “sadar” adalah nasehat dari nyokap. Beliau bilang: menurutmu, kamu bisa mengubah orang yang sudah 20 tahun lebih mengenyam kehidupannya sendiri?
Dengan pola asuh yang udah terpatri di dia, semua kebiasaannya, semua masa lalunya. Bisa kamu ubah dlm bbrp bulan ini?".
"And she added..(Dan ibuku menambahkan) 'Andienku, dia bukan tanggung jawab kamu. Bukan tanggung jawab kamu untuk mengubahnya. Itu tanggung jawab dia sendiri. Tanggung jawab kamu adalah diri kamu'
That hit me hard (Itu jadi pukulan keras buatku)."
Andien menambahkan bahwa sang pacar sangat manipulatif hingga membuatnya merasa bisa menjadi pahlawan yang mengubah hidup pacarnya.
Namun, berkat nasihat dari ibunya, Andien sadar bahwa ia harus menyelamatkan hidupnya dibandingkan berusaha mengubah sang pacar.
"Tapi emang ya, cowok gue waktu itu kayaknya sgt manipulatif sehingga bs membuat gue ingin bertanggungjawab dan menjadi “hero” dalam hidupnya. Bahwa dia abusive karena dia “sakit” dan hanya aku yg bs menolongnya.
Maybe it’s true that he was sick. But I gotta save myself :) (Mungkin benar bahwa dia memang sakit. Tapi aku harus menyelamatkan diriku sendiri," pungkas Andien.
(*)