Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kasus dugaan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan Rizky Billar dan Lesti Kejora belakangan menjadi sorotan.
Tak sedikit orang yang menyayangkan keputusan Lesti yang mencabut laporan terhadap Rizky Billar dan memaafkannya.
Padahal, menurut Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Siti Aminah Tardi, hal itu tidak menjamin kekerasan tidak terjadi lagi.
"Jika tidak ada intervensi untuk membantu pelaku mengelola konflik, potensi kekerasan tetap akan terjadi, mengikuti siklus KDRT," ujar Siti, dikutip dari Kompas.com.
Dalam pernyataannya, Lesti Kejora mengungkapkan bahwa alasan ia mencabut laporan terhadap Rizky Billar adalah karena anak.
Menurut Lesti, bagaimana pun juga, Rizky Billar merupakan ayah dari anaknya, Muhammad Leslar al-Fatih Billar.
Selain itu, pedangdut berusia 23 tahun ini mengatakan bahwa suaminya telah mengakui kesalahan dan meminta maaf.
Anak memang kerap menjadi alasan korban KDRT untuk tidak berpisah dari pasangannya.
Padahal, anak yang menyaksikan KDRT bisa mengalami dampak jangka panjang yang sangat serius dan menurunkan kualitas hidup anak.
Melansir Very Well Mind via Parapuan.com, berikut dampak jangka panjang bagi anak yang menyaksikan KDRT.
Baca Juga: Kasus KDRT Meningkat Selama Pandemi, Akankah Sebabkan Trauma?
Depresi
Anak bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang menderita depresi karena dibesarkan dalam lingkungan toksik dan kasar yang membuatnya penuh kecemasan.
Hal ini bisa terjadi karena anak mengalami trauma dari apa yang anak lihat selama ia bertumbuh.
Trauma menyaksikan KDRT secara rutin bisa membuat anak berisiko tinggi mengalami depresi, kesedihan, masalah konsentrasi, dan gejala depresi lainnya hingga dewasa.
Masalah Kesehatan
Selain tersiksa secara mental, anak yang menyaksikan KDRT bisa menderita secara fisik.
Ini dikarenakan efek KDRT bisa menyebabkan anak memiliki pola makan yang buruk sehingga berpengaruh pada kesehatan fisiknya.
Pola makan yang buruk dapat memicu kondisi seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes di masa dewasa.
Melakukan Tindakan Kekerasan
Pada beberapa kasus, paparan sejak dini terhadap kekerasan bisa membuat anak melakukan tindakan kekerasan yang sama saat dewasa.
Anak laki-laki bisa saja melakukan kekerasan pada pasangannya kelak karena melihat ayah mereka melakukan hal yang sama.
Anak perempuan yang menyaksikan KDRT lebih mungkin untuk diserang secara seksual oleh pasangannya di masa dewasa.
(*)