Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Ekspresi ayah Lesti Kejora, Endang Mulyana, saat menemani sang anak untuk mencabut laporan sempat menjadi sorotan publik.
Banyak yang menganggap ekspresi yang ditunjukkan oleh Endang adalah ekspresi dingin, seakan tidak setuju dengan keputusan putrinya.
Mengenai hal ini, pakar mikro ekspresi, Joice Manurung pun mencoba menelaah ekspresi ayah dari Lesti ini.
Menurut Joice, pernyataan yang disampaikan oleh Endang merupakan hal yang berat dan tidak bersifat alamiah.
“Kalau saya melihat pernyataan ini relatif berat disampaikan. Bukan sesuatu yang sifatnya alamiah kemudian menenangkan, bukan seperti itu,” kata Joice, dikutip Grid.ID dalam tayangan For Your Pagi di Trans 7 pada Senin (17/10/2022).
“Itu pernyataan yang ‘kembali dikonstruksikan secara normatif’ untuk bisa tampil di publik dan menjadi penerimaan dari publik,” lanjutnya.
Bahkan, Joice menduga bahwa pernyataan tersebut sudah dirancang sebelumnya untuk disampaikan kepada publik.
“Itu bisa jadi salah satu tujuan atau memang dibuat perencanaan bahwa inilah statement yang harus disampaikan kepada publik. Sudah dirancang sedemikian rupa,” ujar Joice.
Joice juga menyoroti ekspresi dan bahasa tubuh Lesti Kejora sebelum dan saat sang ayah memberikan pernyataan.
Jika diperhatikan, Lesti sempat menarik bibirnya yang diartikan Joice sebagai rasa takut sang biduan apabila ayahnya tidak berbicara sesuai kemauannya.
“Jadi di awal sebelum ayahnya bicara, itu Lesti menarik bibirnya. Nah menarik bibir ini upaya menyatakan ‘Ini ayah saya mau ngomong apa? Seperti yang saya harapkan nggak? Nah, ketika ayahnya mengatakan ‘Ketika dia (Rizky Billar) datang, langsung memeluk dan minta maaf’, itu lepas bibirnya (Lesti). Artinya dia lepas, ‘Yes seperti yang diharapkan’,” jelas Joice.
Terakhir, Joice Manurung juga melihat bahasa tubuh Lesti yang mengelus lengan sang ayah yang merupakan wujud kelegaan.
Joice melihat bahwa Lesti merasa tegang dan cemas karena ketidak mampuan untuk bisa mengendalikan situasi.
Dengan mengelus lengan sang ayah beberapa kali, Lesti menunjukkan kelegaan terhadap dirinya sendiri.
“Mengelus itu touching behavior termasuk dalam bentuk adaptors dalam bahasa tubuh. Tujuannya di momen itu org yang bersangkutan tidak bisa mengendalikan situasi, dia merasa tegang, merasa anxious cemas, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dengan menyentuh itu memberikan kelegaan kepada yang bersangkutan, kepada dirinya (Lesti),” terang Joice.
Baca Juga: Tak Kaget Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT Rizky Billar, Gus Miftah: Saya Sudah Prediksi
(*)