"Kapan lagi mau berhenti merokok kalau tidak sekarang," pungkasnya.
Komoditas penyumbang kemiskinan
Berdasarkan survei sosial ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat pada Maret 2022 menyatakan bahwa rokok masih menjadi komoditas penyumbang kemiskinan terbesar kedua di Sumbar.
Posisi rokok hanya setingkat di bawah beras yang menjadi komoditas penyumbang kemiskinan terbesar di wilayah tersebut.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa tantangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dari kalangan keluarga miskin, adalah mengurangi konsumsi rokok.
"Dari tahun ke tahun polanya masih sama, rokok tetap menjadi penyumbang kedua kemiskinan dengan andil 14,69 persen di perkotaan dan 17,03 persen di perdesaan," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumbar, Krido Saptono.
"Ini memang karakter yang sulit dihilangkan dan masih melekat di kita, terutama pada rumah tangga miskin," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pemkot Solok Beri Insentif Rp 1 Juta kepada Warganya yang Bisa Berhenti Merokok (*)