Find Us On Social Media :

Itinerary Seharian di Semarang, Hunting Foto Keren sampai Kulineran di 4 Destinasi Ini!  

By Nana Triana, Kamis, 20 Oktober 2022 | 12:35 WIB

Lawang Sewu menjadi salah satu bangunan Ikonik di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Grid.ID - Merasa jenuh, bosan, dan tidak bersemangat menjalankan rutinitas sehari-hari? Mungkin kamu sedang butuh berlibur sejenak. Liburan memang penting untuk memulihkan semangat. Apalagi ketika kamu sudah mulai penat dengan rutinitas hingga mengalami stres.

Apabila berlibur ke Jawa Tengah, jangan hanya berkunjung ke Yogyakarta dan Magelang. Semarang juga bisa menjadi pilihan destinasi untuk liburan singkatmu. 

Semarang dikenal dengan beragam peninggalan historis. Kota dengan julukan Kota Pelabuhan Tua ini memiliki beragam tempat wisata unggulan yang seru untuk dijelajahi.

Kamu bisa mengunjungi bangunan-bangunan klasik dan ikonik, mencicipi kuliner yang lezat, hingga berburu oleh-oleh. 

Jika memiliki rencana untuk berlibur ke Semarang, tetapi hanya memiliki waktu yang terbatas kamu tak perlu lagi khawatir. Pasalnya, di Semarang, kamu bisa berkunjung ke beberapa destinasi wisata hanya dalam kurun waktu sehari.

Baca Juga: 'WonderVerse Indonesia' Kemenparekraf Promosikan Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif dengan Luncurkan Teknologi Platform Metaverse

Sembari menyusun rencana libur, tidak ada salahnya kamu juga ikut menyaksikan siaran langsung Ngobrol Bareng Mas Menteri atau NGANTRI setiap akhir pekan bersama bintang tamu spesial di akun Instagram @pesona.indonesia.

Ada berbagai macam informasi menarik seputar wisata #DiIndonesiaAja dan kuis berhadiah menarik. Ikuti juga kuisnya dengan cara follow akun Instagram @pesona.indonesia, jawab pertanyaan di kolom komentar, dan mention 3 temanmu untuk ikutan, ya!

Nah, terkait wisata di Semarang, ada beberapa destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi dalam waktu sehari.

1. Lawang Sewu

Jika berlibur ke Semarang, tempat pertama yang wajib kamu kunjungi adalah Lawang Sewu. Bangunan yang memiliki banyak pintu dan jendela sebagai sistem sirkulasi udara ini masih terawat dengan baik dan menjadi salah satu ikon Kota Semarang.

Nama Lawang Sewu sendiri diambil dari bahasa Jawa. Lawang berarti pintu dan Sewu berarti seribu. Jika diartikan secara lengkap, maka Lawang Sewu berarti Gedung Pintu Seribu. 

Gedung tersebut mempunyai lebih dari 400 pintu, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya Gedung Lawang Sewu.

Baca Juga: 5 Restoran dengan Pemandangan Spektakuler di Lombok

Gedung yang didirikan pada masa pemerintahan Belanda ini memiliki cerita panjang dan dapat dikatakan sebagai bukti awal sejarah perkembangan perkeretaapian di Nusantara.

Lawang Sewu awalnya digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Gedung ini dibangun secara bertahap mulai dari tahun 1904 sampai 1918.

Bangunan bersejarah ini sekarang menjadi milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan difungsikan sebagai tempat wisata sejarah yang menyimpan foto-foto zaman dulu dan benda-benda peninggalan perkeretaapian.

Uniknya lagi, di lantai dua Lawang Sewu, terdapat 4 bagian lukisan ornamen kaca patri. Masing-masing bagian ornamen tersebut memiliki makna sendiri.

Untuk mengabadikan momen liburan, kamu juga bisa berfoto di Lawang Sewu menggunakan pakaian adat Jawa atau pakaian ala Belanda yang disediakan pengelola untuk disewa kepada pengunjung. Tersedia juga jasa fotografer agar hasil foto kamu makin instagramable.

Baca Juga: Teknologi Metaverse Kini jadi Tren, Kemenparekraf Tak Mau Ketinggalan Ciptakan WonderVerse Indonesia

Bangunan ikonik ini buka setiap hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Sementara, pada akhir pekan dan libur nasional, Lawang Sewu dibuka mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

2. Kota Lama Semarang

Tidak sah rasanya kalau ke Semarang tapi tidak mampir ke Kota Lama Semarang. Setelah revitalisasi, Kota Lama Semarang memiliki "wajah baru" yang lebih cantik dan eksotik.

Kota Lama Semarang merupakan kawasan cagar budaya yang selalu memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Pasalnya, di kawasan ini terdapat gedung-gedung peninggalan era Hindia Belanda yang bernuansa eropa dan sudah berusia ratusan tahun.

Selain menikmati keindahan bangunan-bangunan yang eksotis, kamu juga bisa melakukan aktivitas-aktivitas seru seperti berkeliling Kota Lama Semarang dengan menyewa vespa antik atau sepeda.

Kamu juga bisa berfoto di tempat-tempat instagramable. Contohnya, kamu dapat berfoto di Rumah Akar, Gedung Marba, dan Gereja Blenduk. Kalau mau mendapatkan hasil foto yang unik, kamu bisa seru-seruan di 3D Trick Art Museum.

Selain itu, kamu juga bisa mencicipi kuliner dengan nuansa klasik di Spiegel Bar and Bistro atau Tekodeko Koffiehuis. Buat yang suka berburu oleh-oleh barang-barang antik, mampir saja ke Padangrani Antique Market. Jika ingin berburu produk-produk ekonomi kreatif, kamu bisa mengunjungi Creative Hub Semarang.

Baca Juga: Pariwisata Menggeliat, Ini Tips Agar Liburan Tak Bikin Kantong Kering

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa Kota Semarang, dengan Kota Lama sebagai ikonnya, dapat menjadi percontohan dalam hal pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif pada suatu destinasi wisata.

“Kota Lama Semarang dapat menjadi lesson learned bagi pengembang pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi lainnya,” kata Sandiaga.

3. Loenpia Mbak Lien

Selain destinasi wisata, Semarang juga menawarkan banyak kuliner lezat yang bisa dijadikan oleh-oleh, salah satunya Loenpia Mbak Lien. Loenpia Mbak Lien terletak di Jalan Gang Grajen Pemuda Nomor 1 Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Walaupun berada di gang kecil, toko Loenpia Mbak Lien tidak pernah sepi pengunjung. Toko ini pada awalnya memiliki nama Lumpia Semarang, tapi kemudian berganti nama menjadi Lumpia Pemuda dan akhirnya menjadi Loenpia Mbak Lien.

Tersedia dua jenis lumpia yang bisa dinikmati di Loenpia Mbak Lien yaitu lumpia basah dan lumpia kering. Lumpia basah memiliki tekstur basah karena tidak digoreng dan bisa langsung dimakan.

Walaupun tidak digoreng, lumpia basah aman dimakan karena isi serta kulit lumpianya sudah matang. Sementara lumpia kering memiliki tekstur kering karena digoreng terlebih dahulu.

Baca Juga: Kemenparekraf dan Harian Kompas Gelar Konferensi Internasional Gali Potensi Pariwisata Likupang

Lumpia basah dan kering dari Loenpia Mbak Lien memiliki cita rasa manis dan menggunakan bahan utama rebung. Namun, bila kamu menyukai variasi rasa lainnya, Loenpia Mbak Lien menawarkan beragam pilihan, mulai dari lumpia rasa original sampai lumpia rasa mozarella.

Untuk ketahanan produknya, jenis lumpia basah bisa tahan selama 15 jam pada suhu ruangan, sedangkan lumpia kering tahan lebih lama yaitu sekitar satu setengah hari di suhu ruangan. Namun, baik lumpia basah dan kering bisa tahan selama dua minggu jika disimpan pada suhu beku.

Informasi lebih lanjut tentang Loenpia Mbak Lien bisa didapatkan melalui akun Instagram Selain destinasi wisata, Semarang juga menawarkan banyak kuliner lezat yang bisa dijadikan oleh-oleh, salah satunya Loenpia Mbak Lien. Loenpia Mbak Lien terletak di Jalan Gang Grajen Pemuda No 1 Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Walaupun berada di gang kecil, toko Loenpia Mbak Lien tidak pernah sepi pengunjung. Toko ini pada awalnya memiliki nama Lumpia Semarang, tapi kemudian berganti nama menjadi Lumpia Pemuda dan akhirnya menjadi Loenpia Mbak Lien.

Tersedia 2 jenis lumpia yang bisa dinikmati di Loenpia Mbak Lien yaitu lumpia basah dan lumpia goreng. Kulit lumpia basah memiliki tekstur yang basah karena tidak digoreng dan bisa langsung dimakan.

Baca Juga: Kemenparekraf Gandeng Swasta Luncurkan Program BERANI!

Walaupun tidak digoreng, lumpia basah aman dimakan karena isi serta kulit lumpianya sudah matang. Sementara lumpia goreng memiliki tekstur kering karena digoreng terlebih dahulu.

Soal rasa Loenpia Mbak Lien, baik lumpia basah maupun gorengnya, bercita rasa manis dan menggunakan bahan utama rebung. Namun, bila kamu suka dengan variasi rasa maka Loenpia Mbak Lien menawarkan beragam pilihan, mulai dari lumpia rasa original sampai lumpia rasa keju mozarella.

Untuk ketahanan produknya, jenis lumpia basah bisa tahan selama 15 jam pada suhu ruangan, sedangkan lumpia goreng tahan lebih lama yaitu sekitar satu setengah hari di suhu ruangan. Kemudian, bila ditaruh pada suhu beku, baik lumpia basah dan kering bisa tahan selama dua minggu.

Untuk informasi lebih lanjut, tentang Loenpia Mbak Lien bisa didapatkan melalui akun Instagram @loenpiambaklien_.

4. Tahu Gimbal H. Edy

Selain lumpia, kuliner yang wajib kamu cicipi saat berlibur ke Semarang adalah tahu gimbal. Salah satu warung tahu gimbal legendaris adalah Tahu Gimbal H. Edy. Berdiri sejak 50 tahun lalu, gerai Tahu Gimbal H. Edy, selalu laris manis dan dibanjiri pengunjung.

Terletak di sekitar Taman Indonesia Kaya, di depan SMAN 1 Semarang, warung Tahu Gimbal H. Edy buka setiap hari dari pukul 12.00 sampai 22.00 WIB.

Tahu Gimbal H. Edy menggunakan bumbu buatan sendiri yang sudah diwariskan secara turun-temurun sejak tahun 1972. Inilah yang membedakan Tahu Gimbal H. Edy dengan tahu gimbal lainnya.

Tahu gimbal merupakan makanan khas Semarang yang terbuat dari potongan tahu goreng, irisan kol segar, taburan bawang merah goreng, seledri cincang, dan tentu saja gimbal yang dipotong-potong.

Sebagai informasi, gimbal adalah gorengan yang terbuat dari udang yang sudah dicampur dengan tepung dan taoge, kemudian digoreng melebar atau biasa disebut bakwan udang. Rasa tahu gimbal semakin nikmat karena disiram dengan bumbu kuah kacang dan kecap manis. Lebih nikmat lagi bila ditambah telur dan lontong.

Untuk menikmati seporsi Tahu Gimbal H. Edy, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sekitar Rp20.000,00 sampai Rp25.000,00. Untuk informasi lebih lanjut tentang tahu gimbal legendaris ini silakan mampir ke akun Instagram @tahugimbal_pak_h_edy_official.

Bagaimana? Seru kan, seharian jalan-jalan di Semarang? Sebelum bepergian, pastikan sudah vaksin booster dan usahakan tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, hingga menjaga jarak agar aktivitas wisata tetap aman dan nyaman.

Informasi mengenai destinasi wisata dan inspirasi ekonomi kreatif #DiIndonesiaAja juga bisa kamu dapatkan dengan cara follow akun Instagram @pesona.indonesia, Facebook @pesona.indonesia, Twitter @pesonaindonesia, TikTok @pesonaindonesia, dan YouTube Pesona Indonesia, serta mengunjungi website www.indonesia.travel