Grid.ID - Film remake berjudul Perfect Strangers menghadirkan aktor dan aktris papan atas Indonesia seperti Vino G Bastian, Adipati Dolken, Darius Sinathrya, Denny Sumargo, Jessica Mila, Clara Bernadeth, dan Nadine Alexandra.
Film ini hadir di Indonesia via platform digital Prime Video. Bicara premis, dalam versi Indonesianya, film Perfect Strangers punya ide cerita yang unik.
Diawali dengan tujuh orang teman, duduk bersama di satu meja, dan membiarkan isi telepon genggam mereka terekspos.
Sedangkan pada versi aslinya, ada banyak elemen tak terduga yang muncul. Tiap karakter menyimpan sesuatu yang menjadi kabar baru bagi teman-teman mereka sekalipun mereka sudah berteman lama.
Kembali ke versi Indonesia, penulis nampaknya sensitif dengan premis dan kejutan itu. Alhasil para pemain juga punya keresahan dan kejutannya sendiri.
Setiap karakter mempunyai sisi emosionalnya masing-masing. Tomo dengan masalahnya, Wisnu dengan argumennya yang tinggi, hingga rahasia Anjas yang ia simpan rapat-rapat. Bahkan, pasangan mereka juga memiliki rahasia masing-masing.
Rako Prijanto, selaku nahkoda film ini mampu menghadirkan emosional para karakter disetiap scene. Misalnya, scene ini yang emosi adalah Anjas, scene berikutnya justru Eva.
Rasa emosional yang disuguhkan tampak bergiliran. Tentu bikin penonton ikut geregetan melihatnya!
Sisi emosional yang dihadirkan, mampu terdelivered dengan apik sehingga mampu membawa penonton larut dalam emosi yang tersaji. Akting pemain di film Perfect Strangers Indonesia gak perlu diragukan lagi.
Tak hanya aktingnya yang juara, blocking-an para pemain juga tampak natural. Meski berada dalam satu tempat sepanjang film, mereka tetap menjaga blocking-an agar tetap terasa real.
Baca Juga: Bintangi Film Perfect Strangers Versi Indonesia, Vino G. Bastian Syok Saat Baca Script
Meski adaptasi dari film Italia, tapi Perfect Stranger Indonesia mempunyai cerita yang melokal. Sang sutradara, Rako Prijianto, dan penulis skenario, Alim Studio, menyuguhkan konflik suami istri yang relate dengan penonton di Tanah Air.
Dari cerita-cerita lokal yang dibawah oleh Rako dan Alim mengarahkan ke ending yang mind blowing. Tapi di situ, lah, keseruannya!