Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Penyakit gagal ginjal akut pada anak menjadi ancaman baru bagi orangtua.
Zat etilen glikol pun menjadi marak diperbincangkan sebab diduga kandungan tersebut berkaitan dengan penyakit gagal ginjal akut pada anak.
Bahkan, kini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah melarangan penggunaannya dalam obat sirup.
Menguip Tribunnews Wiki, larangan tersebut muncul usai adanya temuan kasus gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) yang masih belum diketahui penyebabnya.
Adapun etilena glikol (Nama IUPAC: 1,2-etanadiol) merupakan senyawa organik yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan fiber poliester, indutri fabrik.
Itu juga digunakan sebagai polietilena tereftalat (PET) yang digunakan pada botol plastik.
Bahaya utama etilena glikol pada rasa senyawa ini yang manis.
Oleh karena itu, tidak heran anak-anak sering tak sengaja mengonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan.
Ketika terhirup, etilena glikol akan teroksidasi menjadi asam glikolat, lalu menjadi asam oksalat yang bersifat racun.
Etilen glikol dan produk sampingnya sangat beracun.
Perlahan bisa menyerang sistem saraf pusat, jantung, dan ginjal.
Dilansir Grid.ID dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) via Kompas.com, ada tiga tahap gejala keracunan etilen glikol yang bisa dikenali:
Tahap awal
Tahap pertama, efeknya mirip seperti orang yang mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
Efek neurologis ini muncul selang 30 menit sampai 12 jam usai terpapar etilen glikol di atas ambang batas normal.
Hal itu akibat zat kimia ini tidak termetabolisme oleh tubuh.
Ciri-cirinya yaitu penderita mengalami gontai, bicara cadel, mengantuk terus, gelisah, dan kebingungan.
Apabila kondisinya cukup parah atau zat yang masuk ke tubuh sangat banyak, pasien bisa kejang, koma, hingga meninggal dunia.
Tahap kedua
Pada tahap kedua, bagian tubuh yang terdampak adalah bagian jantung paru-paru,
Biasanya terjadi saat 12 jam sampai 24 jam usai terpapar etilen glikol di atas ambang batas normal.
Penderita mengalami pernapasan lebih cepat daripada biasanya, batuk-batuk, dan sedikit sesak napas.
Dalam kondisi seperti ini, tekanan darah juga akan naik atau turun secara ekstrem.
Apabila kondisi cukup parah atau konsentrasi etilen glikol yang masuk ke dalam tubuh sangat tinggi, penderita akan mengalami gagal jantung sampai meninggal dunia.
Tahap akhir atau gagal ginjal
Setelah 24 jam sampai 72 jam terpapar etilena glikol dosis tinggi, terjadi gagal ginjal.
Ini ditandai dengan tidak bisa kencing atau urine yang keluar sangat sedikit.
Penderita terkadang juga mengalami sakit perut, mual, dan muntah atau muntah darah.
Namun, tergantung banyaknya paparan etilen glikol, penderita bisa mengalami gagal ginjal sementara atau sifatnya akut sampai gagal ginjal kronis.
Apabila mengalami gejala di atas, sebaiknya segera mendapat penanganan di rumah sakit.
(*)