Find Us On Social Media :

Keluarga Brigadir J Ungkap Kekecewaan Atas Tindakan Bharada E di Hari Pembunuhan Yosua Hutabarat: Ada Rasa Kecewa...

By Annisa Marifah, Sabtu, 22 Oktober 2022 | 16:08 WIB

Bharada E jalani sidang perdana pembunuhan Brigadir J.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah

Grid.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J menemui babak baru saat kasus ini disidangkan.

Richard Eliezher Lumiu atau Bharada E menghadiri sidang perdana kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang digelar pada Selasa (18/10/2022).

Bharada E disebut akan mendengarkan surat dakwaan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Melansir akun Instagram @rumpi_gosip, Bharada E mengungkap permohonan maaf ke keluarga Brigadir J.

"Sekali lagi saya menyampaikan turut menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk kejadian yang telah menimpa almarhum Bang Yosh," kata Bharada E.

Bharada E mengungkap bahwa ia berharap agar keluarga Brigadir J diberikan kekuatan.

"Saya berdoa semoga almarhum diterima sisi Tuhan Yesus Kristus, dan untuk keluarga Bang Yosh, saya memohon maaf," kata Bharada E.

"Semoga permohonan maaf ini diterima oleh keluarga, Tuhan Yesus selalu memberikan "kekuatan dan penghiburan kepada keluarga almarhum," lanjutnya.

Bharada E mengaku menyesali perbuatannya dan mengaku tak bisa menolak perintah atasan.

"Saya sangat menyesali perbuatan saya, tapi saya hanyalah anggota yang tidak memiliki kemampuan untuk menolak perintah dari seorang Jendral," ucap Bharada E.

Menanggapi permintaan maaf Bharada E, keluarga Brigadir J pun angkat bicara.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Sabtu (22/10/2022), bibi Birgadir J atau Rohani mengungkap kekecewaanya kepada Bharada E.

Baca Juga: Bharada E Akui Menyesal, Kuasa Hukum Sebut Richard Eliezer Sempat Berniat Minta Brigadir J Kabur: Lari Bang!

"Dia memohon maaf itu, ya bisa kami menerima maafnya, cuma ada rasa kecewa kami sama si Bharada E itu," ujar Rohani.

Sebagai sosok yang dekat dengan Brigadri J, Bharada E dinilai seharusnya memperingatkan Brigadir J untuk kabur jika memang hendak dibunuh.

"Seharusnya Bharada E itu menyuruh si Yosua lari, karena dia temannya ya, satu kamar dengan si Yosua," ungkap Rohani.

"Seharusnya dia mikir juga kepada Yosua, gimana kalau dilakukan si Ferdy Sambo, dan dia (Yosua) mati di tangannya (Bharada E), gimana perasaannya," imbuhnya.

Pihak keluarga Brigadir J juga kecewa karena Bharada E berkata siap saat diminta membunuh Brigadir J oleh Ferdy Sambo.

"Sebenarnya sih kami kecewa memang, kecewa dengan perkataan Bharada E, yang dia bilang 'saya siap'," kata Rohani.

"Pak Ferdy Sambo menyuruh 'berani kau menembak?' Bharada E bilang 'saya siap' kami agak kecewa," jelasnya.

Rohani menyebut pula jumlah tembakan yang diterima Brigadir J, mereka menilai seharusnya Bharada E cukup sekali menembak.

"Terus yang kedua, Bharada E itu kan sudah menembak si Yosua sampai tiga kali, di situ kecewanya kami," ujar Rohani.

"Ferdy Sambo menyuruh Bharada E menembak, tapi aturannya sekali saja cukup, ini sampai tiga kali penembakan kepada Yosua," sambungnya.

Rohani juga menyayangkan tindakan Bharada E yang menembak di area vital Brigadir J dan cukup menembak kaki saja.

"Dia disuruh menembak itu kan seharusnya jangan menembak langsung mati, jangan sampai tiga kali, cuma itu rasa kecewa kami sama si Bharada E," jelas Rohani.

Baca Juga: Sampaikan Permintaan Maaf pada Keluarga Brigadir J, Kuasa Hukum Sebut Bharada E Sampai Mimpi Yosua: Kasihan Ini Anak

Rohani pun berharap agar pelaku pembunuhan keponakannya menerima hukuman yang setimpal.

"Kalau masalah keringanan itu ya tergantung di pengadilan, hakim yang menentukan itu," tutur Rohani.

"Kalau harapan kami, apa pun putusan dari pengadilan, yang penting tetap dihukum. Tidak mungkin bisa lepas gitu aja," imbuhnya.

(*)