"Pelaku merasa dikhianati oleh korban dan beberapa teman pelaku. Pelaku dan korban ini memiliki hubungan pertemanan yang baik sebelumnya," jelasnya lagi.
Namun, belakangan diketahui bahwa AYR bukanlah target utama pelaku.
Ya, dikutip Grid.ID dari WARTAKOTAlive.com pada Minggu (23/10/2022), Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap bahwa sebenarnya korban bukanlah target utama.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya target Rudolf adalah H.
H sendiri merupakan teman Rudolf dan juga teman korban.
Namun, di hari kejadian itu, H tidak bisa dihubungi oleh Rudolf.
"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," jelasnya.
"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya, namun responnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya, yaitu korban I," lanjutnya.
Rudolf sendiri diketahui menghabisi nyawa AYR lantaran korban mengetahui rencananya.
Bahkan, pelaku sempat mendesak AYR untuk menjawab di kubu mana ia berada.
"Pelaku menyampaikan kepada korban, kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H?" jelas Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga.
"Dan dijawab korban di bagian kamu," lanjutnya.
Namun, bak tak puas dengan jawaban itu, Rudolf pun mencekik korban hingga meninggal dunia.
Pelaku bahkan diketahui sempat meminta uang pada korban sebesar Rp 29,5 juta untuk menyewa pembunuh bayaran.
(*)