Akan tetapi, melansir laman Intisari Online, China ternyata menolak gagasan memberikan pinjaman 16 miliar Dollar AS untuk usaha ini.
Dilansir dari thediplomat.com via Sosok.ID pada Minggu (23/10/2022), penolakan China sungguh di luar dugaan.
Pasalnya Negeri Tirai Bambu itu disangka berencana mendekati Timor Leste guna membangun pangkalan militer di sana.
Ini tak lain karena Timor Leste berbatasan langsung dengan Australia yang bermusuhan dengan China sekarang.
Akan tetapi nyatanya China sudah sadar bahwa urusan ladang minyak dan gas Timor Leste begitu rumit.
Di luar besarnya keinginan beberapa orang di Dili agar minyak dan gas diproses di darat, para pejabat mengungkapkan betapa berisikonya usaha itu.
Sebagai contoh, proyek Tasi Mane yang diusulkan senilai 18 miliar Dollar AS (Rp255 triliun).
Proyek itu tidak hanya akan menjadi dorongan signifikan bagi ekonomi lokal dan menciptakan banyak pekerjaan.
Akan tetapi juga merupakan simbolis bahwa Timor Leste mengambil kembali otonomi atas kekayaan alamnya sendiri.
Namun di sisi lain, mitra asing dan kelompok politisi berpendapat bahwa situs darat tidak masuk akal secara finansial atau logistik.
Bukan hanya sangat mahal untuk negara yang sudah kekurangan uang yang PDBnya hanya mencapai 1,6 miliar Dollar AS tahun lalu, secara logistik juga penuh dengan risiko.