Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Spons cuci piring adalah salah satu benda yang rutin digunakan sehari-hari.
Spons cuci piring bisa membantu pekerjaan membersihkan alat dapur dengan mudah.
Kendati demikian, spons cuci piring juga bisa mengandung jutaan bakteri tak terduga.
Apalagi bila kita menyimpan spons cuci piring dengan cara merendamnya dalam air.
Mengutip laman Nova, merendam sabut spons di air bisa menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.
Selain itu, akan banyak bakteri yang masuk ke dalam sabut spons.
"Selain rusaknya cepat, lebih bahaya lagi akan banyak bakteri yang masuk ke dalam sabut spons," kata Yunadi Aulia Desmawan, Brand Manager Scotch-Brite.
"Banyak ibu rumah tangga yang lupa, setelah mencuci alat makan dan dapur, mereka diamkan sabut spons di dalam air rendaman dan tidak mengangkatnya. Hal itulah yang akan membuat mereka cepat rusak," lanjutnya.
Kemudian, kita juga harus rutin mengganti spons seminggu sekali.
Itu adalah solusi untuk masalah spons yang kotor.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, perlu diketahui bahwa kita tidak boleh mendisinfeksi spons cuci piring.
Sebab mendisinfeksi spons tidak akan 100 persen menghilangkan bakteri, loh.
Sebuah studi dari Scientific Reports menemukan bahwa mendisinfeksi spons kotor hanya akan membunuh beberapa bakteri di dalamnya.
Hasilnya bakteri terkuat di spons masih tertinggal, lalu berkoloni untuk menciptakan lebih banyak bakteri patogen.
Artinya, kita tetap akan menyebarkan kuman di piring yang dibersihkan dengan spons tersebut.
Jadi gantilah spons yang sering digunakan sekali seminggu dan spons yang jarang digunakan dua minggu sekali.
Apabila spons sudah bau atau berubah warna menjadi keabu-abuan, maka harus segera menggantinya.
Itu adalah tanda-tanda spons menyimpan bakteri.
(*)