Saat ditemui di ruang pasien RSUD Prof Dr Soekandar, ia masih mengenakan baju dan topi penutup operasi dengan mata kanan yang masih diperban.
Namun ia sudah bisa duduk dan bersiap dijemput anaknya bersepeda motor untuk pulang ke rumah.
Khamim tak menyangka operasi matanya hanya berjalan sekitar 15 menit tanpa rasa sakit.
Ia bahkan bisa tertawa lepas mendengar gurauan petugas medis yang mendampinginya.
“Jangan dikucek-kucek ya pak matanya, kalau kucek baju boleh,” pesan petugas medis itu.
Bagi Khamim, kata operasi yang menyeramkan ternyata tak seseram pikirannya.
“Saya sempat tegang tapi ternyata ini melegakan,” katanya.
Ia berharap usai dioperasi ia tak kesulitan lagi membedakan Hanifah(20) dan Adel (18) cucu-cucu kesayangannya yang kerap tertukar.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berterimakasih atas bantuan pembaca Kompas yang disalurkan lewat Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) untuk Bakti Sosial Percepatan Penanggulangan Katarak.
Menurut Ikfina, selama ini katarak menjadi persoalan yang banyak disandang para lansia.
Kualitas hidup mereka bisa menurun bahkan berubah drastis usai terkena katarak.