Mengutip Korea Times, seminggu sebelumnya, pegawai lain di pabrik yang sama juga terungkap mengalami kecelakaan.
Tangan pegawai tersebut dilaporkan tersangkut di mesin lini produksi lain, tetapi tidak dibawa ke rumah sakit karena statusnya sebagai pekerja tidak tetap.
Dikutip dari Allkpop, Sabtu (29/10/2022), menurut hasil penyelidikan, kecelakaan ini sebenarnya bisa dicegah jika protokol keselamatan yang memadai diterapkan.
Kata kritikus, seharusnya mesin pengaduk dioperasikan setidaknya oleh dua orang.
Selain adanya protokol keselamatan yang diabaikan, berdasarkan penyelidikan, terungkap pula adanya perlakukan tidak adil terhadap pekerja.
Warga setempat pun mengutuki aksi perburuhan SPC Group, perusahaan makanan Korea Selatan yang menaungi Paris Baguett.
Huh Young In, CEO SPC telah menyampaikan permintaan maaf dalam jumpa pers terkait kematian pegawainya di pabrik roti.
"Saya mengambil semua tanggungjawab atas insiden ini dan layak mendapatkan kritikan dari publik."
"Saya ingin meminta maaf kepada pekerja pabrik yang bekerja di dekat korban."
"Perusahaan seharusnya memahami trauma dan kesedihan mereka dan seharusnya lebih perhatian," ujarnya dikutip dari Koreaboo.
(*)