Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Pemerintah Kota Seoul kewalahan terjunkan polisi dan tim damkar untuk evakuasi para korban tragedi Halloween di Itaewon.
Sebelumnya, ratusan orang dikabarkan tewas saat menghadiri pesta Halloween di daerah Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (29/10/2022).
Saking banyaknya korban jiwa yang berjatuhan dalam tragedi Halloween di Itaewon tersebut, tim polisi dan damkar setempat sampai kewalahan.
Bahkan beredar video para petugas kepolisian dan tim pemadam kebakaran setempat berhamburan sibuk melakukan CPR terhadap korban.
Melansir dari Allkpop.com, lebih dari 100.000 orang dikabarkan berkumpul di daerah Itaewon untuk merayakan malam Halloween, pada Sabtu (29/10/2022) malam.
Diduga karena lonjakan massa yang hadir, ratusan orang dilaporkan mengalami serangan jantung akibat berdesak-desakan.
Menurut petugas pemadam kebakaran darurat, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 22.15 waktu setempat.
Sebelumnya, polisi setempat menerima laporan, ada sekitar 20 orang pingsan karena berdesak-desakan dengan pengunjung yang lain.
Bahkan beredar video di media sosial memperlihatkan para korban yang terluka pada malam kejadian tersebut menerima CPR dari petugas polisi dan damkar.
Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @chloewpark, pada Sabtu (29/10/2022), terlihat banyak korban pingsan yang terkapar di jalanan Itaewon.
Tampak petugas kepolisian yang sibuk berlarian untuk membantu para korban yang tak sadarkan diri.
Beberapa pengunjung yang selamat bahkan terlihat berusaha membantu petugas melakukan CPR terhadap korban.
"Truly the scariest halloween of my life—30 down, 400 rescue workers deployed. please avoid itaewon and stay safe," tulis akun Twitter @chloepark pada cuitannya tersebut.
Sementara itu, Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan di Seoul mengkonfirmasi bahwa sebanyak 149 orang tewas dari kejadian tersebut.
Selain itu, sebanyak 150 orang dilaporkan terluka dan lebih dari seratus korban dirawat di rumah sakit di seluruh kota.
Pemkot Seoul kabarnya telah meningkatkan jumlah bus dan kereta bawah tanah sebagai transportasi darurat saat ini.
Karena tingginya jumlah polisi dan tim damkar yang dikerahkan ke lokasi kejadian, masyarakat disarankan untuk pulang sesegera mungkin.
Pihak berwenang saat ini juga masih mencari penyebab pasti insiden yang menewaskan ratusan orang tersebut.
(*)