Find Us On Social Media :

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Chiki Fawzi Ajarkan Perilaku Hidup Bersih Pada Anak-anak di Pulau Panggang

By Dianita Anggraeni, Minggu, 30 Oktober 2022 | 15:09 WIB

Keseruan Chiki Fawzi bersama anak-anak di Pulau Panggang.

Grid.ID - Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Chiki Fawzi turut menyebarkan kebaikan.

Salah satunya Chiki Fawzi ikut memberikan penyuluhan soal perilaku hidup bersih di Pulau Panggang.

Ya, Chiki Fawzi yang memang senang berkegiatan bersama masyarakat dan turut serta menyapa dan membersamai masyarakat di Pulau Panggang. 

Chiki Fawzi juga bermain dan bernyanyi bersama dengan anak-anak

Baca Juga: Anak Sulung Nikita Mirzani Warisi Paras Rupawannya, Terbongkar Sosok Ayah Kandung Lolly, Ternyata Bukan Orang Indonesia Asli

Anak-anak di Pulau Panggang yang berasal dari SD 01 Pagi Pulau Panggang dan SD 03 Pagi Pulau Panggang diajak untuk bermain sambil belajar bersama.

Selain Chiki, 10 orang relawan dari komunitas Turun Tangan, Gerakan UI Mengajar, Tembokpedia, Kelas Inspirasi Tangerang, Kelas Inspirasi Karawang, dan Kelar PM juga hadir dan membantu pelaksanaan kegiatan ini.

Pulau Panggang adalah salah satu dari 110 pulau yang terletak di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. 

Berjarak kurang dari 60 km dari Monumen Nasional, yang merupakan pusat pemerintahan DKI Jakarta, pulau ini dapat dicapai menggunakan kapal yang berlayar setiap jam 8 pagi dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara dalam waktu kurang lebih 3 jam.

Pulau Panggang merupakan pulau paling padat yang terdapat di Kepulauan Seribu dan merupakan salah satu pulau terpadat di Indonesia. 

Baca Juga: Cerita Selebgram Jovi Adhiguna Nyaris Jadi Korban Tragedi Halloween Itaewon, Selamat Gegara Kebingungan Cari Makan: Puji Tuhan!

Mayoritas masyarakat di Pulau Panggang bekerja sebagai nelayan.

Kondisi Pulau Panggang menarik perhatian karena berbagai gejala gangguan kesehatan ringan lainnya yang muncul di daerah tersebut.

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Sebuah produk Balsam bekerja sama dengan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar menyelenggarakan kegiatan “Sobat Hangat, Seribu Kebaikan” di Pulau Panggang, Jumat (21/10). 

"Saya senang karena ada kegiatan ini saya jadi bisa tahu apakah saya ada masalah kolesterol atau gula darah atau tidak, kalau nggak ada kegiatan seperti ini saya nggak akan tahu,” ujar Ibu Muawanah, salah seorang penduduk Pulau Panggang

Baca Juga: Bawakan Lagu Risalah Hati Milik Dewa 19, Pamungkas Ajak Penonton Karaoke Massal di Projek-D De Tjolomadoe Solo

Acara ini terdiri dari serangkaian kegiatan.

Yang pertama, adalah sosialisasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dibawakan oleh Aina Fisabila, seorang suster dan konselor menyusui. 

Aina menyampaikan tentang 10 indikator PHBS. 

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan. 

Proses pengecekan kesehatan dibantu oleh UPT Puskesmas Pulau Panggang dan meliputi pengecekan berat badan, tinggi badan, tekanan darah, tes gula darah, dan tes kolesterol. 

Baca Juga: Nomor Punggung Jersey di Foto Prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Disebut Kode Tanggal Nikahan, Gibran Beri Komentar

“Mayoritas masyarakat di Pulau Panggang bekerja sebagai nelayan dan kita semua tahu profesi nelayan merupakan salah satu profesi yang rentan terhadap masuk angin. Oleh sebab itu, kami ingin hadir untuk masyarakat Pulau Panggang agar dapat menjadi solusi untuk membantu meredakan gejala masuk angin,” ucap Lelyana, Senior Brand Manager PT. Borden Eagle Indonesia.

Baca Juga: Jenis Sumber Daya Alam yang Bisa Dimanfaatkan Manusia, Kunci Jawaban Materi Kelas 4 SD Tema 4

Selain untuk orang dewasa, kegiatan ini juga mengajak anak-anak untuk turut beraktivitas bersama. 

“Terima kasih untuk kakak-kakak dan teman-teman yang sudah menjalankan kegiatan kolaborasi ini dengan sepenuh hati. Sebuah kegiatan yang cukup singkat, namun sarat makna bagi kami selaku bagian dari relawan,” kata Hilmi, relawan dari komunitas GUIM.

Selain itu, Alief Bagus Wicaksono selaku Manajer Gerakan Indonesia Mengajar menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi bersama ini dapat menjadi bukti bahwa melayani masyarakat dan mengurusi pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, guru, ataupun sarjana pendidikan. Sebab semua orang, apapun jenis pekerjaannya, dapat berkontribusi dan melakukan sesuatu.

“Apapun ‘baju’ yang kita pakai, kemarin, hari ini, esok, dan seterusnya, saya rasa tugas kita akan selalu sama: melayani masyarakat,” pungkasnya.

(*)