Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kabar penyekapan seorang ART di sebuah rumah di Bandung.
Ya, tepatnya di Perumahan Bukit Permata, RT 004 RW 022, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Senin (31/10/2022), korban adalah Rohimah (29).
Diketahui, Rohimah disekap oleh majikannya, yakni Yulio Kristian (29) dan Loura Francilia (28) alias Ola.
Tak hanya itu, ia bahkan juga disiksa hingga mengalami luka-luka di tubuhnya.
Wakapolres Cimahi Kompol Niko N Adiputra mengungkap bahwa korban kini mengalami trauma.
Tak hanya itu, terkuak bahwa ternyata pelaku sudah menyekap korban selama 3 bulan.
Padahal, Rohimah baru bekerja selama 5 bulan sebagai ART pelaku.
"Kejadian kekerasan itu berlangsung kurang lebih 3 bulan, jadi ART bekerja 5 bulan tapi kejadian kekerasan dari Agustus sampai Oktober ini masih didalami penyebab dan gimana terjadinya," jelasnya.
Sedangkan, belum lama ini video mengenai detik-detik penyelamatan ART itu pun viral di sosial media.
Ya, melalui akun Twitter @Remukanrempeye6, video tersebut direkam oleh warga yang juga ikut menyaksikan upaya penyelamatan tersebut.
Dalam video yang beredar, seorang anggota TNI dan warga tampak berusaha menjebol pintu menggunakan linggis.
Seorang polisi pun juga tampak berada di lokasi tersebut.
Sedangkan Rohimah, tampak melihat dari dalam rumah.
Tak hanya itu, beberapa perempuan yang berada di lokasi itu pun juga berusaha menenangkan Rohimah.
"Ayo, ayo, enggak apa-apa teh," ujarnya.
Ketika pintu berhasil dibuka, para warga pun mengucap syukur.
"Alhamdulillah," ujar warga.
Rohimah yang keluar dari rumah itu pun tampak ketakutan.
Kedua matanya tampak lebam.
Dia juga berusaha menutupi luka di matanya.
"Ayo teh, sini-sini sama ibu, sudah sama ibu saja," kata seorang warga.
"Enggak usah takut," sambungnya.
Dengan digandeng seorang perempuan, Rohimah pun kemudian memakai masker dan menutupi wajahnya.
Sambil berjalan meninggalkan rumah itu, Rohimah tampak mengusap air matanya.
(*)