Tak tinggal diam, Gibran langsung memberi reaksi tak terduga.
Ya, kakak Kaesang itu langsung meminta maaf dan mengaku salah.
"Iya pak, maaf saya salah," jawabnya.
Mengetahui hal itu, netizen langsung memberikan beragam respon. "Pak Gibran kan wong solo, dia melestarikan bahasa daerahnya secara tidak langsung. Mbo wes ben, angger ora misuh2 we lho ya (Biarin aja, selama tidak mengumpat). Netizen wi emang opo wae di paido (menyalahkan)," tulis akun @kid***.
"Wali Kota Solo go bhasa jowo yo masuk akal (Wali Kota Solo pakai bahasa jawa ya masuk akal), tapi nek walikota Bandung go bahasa jowo yo gendeng (Tapi kalau Wali Kota Bandung pakai bahasa jawa ya gila)," sahut akun @ane***.
"Merepresentasikan bahasa daerahnya dan bahasa keseharian kok salah," tambah akun @nadi***.
"Menurutku tergantung konteksnya untuk siapa, kalo umum ya mending indo, kalo informasi kelompok, jawa gpp lebih deket dg rakyat," timpal akun @ade***.
(*)