Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID- Putra sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming kena semprot netizen.
Gibran Rakabuming kena semprot lantaran sering pakai bahasa Jawa saat diwawancara media.
Dikritik gegara sering pakai bahasa Jawa saat diwawancara, Gibran Rakabuming langsung memberi respon tak terduga.
Seperti diketahui, Gibran Rakabuming merupakan anak sulung Presiden Jokowi.
Gibran Rakabuming diketahui menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak awal 2021 lalu.
Bertahta jadi orang nomor 1 di Kota Solo, wajar bila Gibran disibukkan dengan berbagai tugas negara.
Ia pun kerap tampil ke publik untuk menjalankan program kerja dan mengatasi permasalahan di Kota Solo.
Bahkan, Gibran juga kerap mendapat aduan dari para warga melalui media sosialnya.
Namun tak seperti biasanya, baru-baru ini suami Selvi Ananda itu justru mendapat kritik soal kebiasaanya.
Ya, Gibran dikritik lantaran sering pakai bahasa Jawa saat diwawancara media.
Tak tinggal diam, kakak Kaesang Pangarep itu langsung memberi reaksi tak terduga.
Hal itu diketahui dari akun Twitter Gibran yang diunggah ulang oleh akun Instagram @soloinfo pada Senin (31/10/2022).
Di unggahan itu, Gibran tampak mendapat kritik dari seorang netizen.
Mengejutkannya, netizen itu mengkritik cara bicara Gibran yang lebih sering menggunakan bahasa Jawa saat diwawancarai media.
Menurut netizen itu, hal tersebut kurang cocok digunakan seorang pejabat di depan media.
Menurutnya, bahasa jawa lebih baik digunakan saat acara-acara tidak resmi.
Netizen itu kemudian menyarankan agar sang Wali Kota Solo memakai bahasa Indonesia jika berada di depan media.
"Penampilan santainya @gibran_tweet sih saya suka. Tapi saat ngomong depan wartawan seringnya pakai bahasa jawa, saya kok kurang cocok."
"Beda kalau lagi ngobrol satu meja sama Butet atau mbah Tedjo ya silakan."
"Kalau jelas-jelas di depan media ya layaknya pakai bahasa Indonesia," tulisnya.
Tak tinggal diam, Gibran langsung memberi reaksi tak terduga.
Ya, kakak Kaesang itu langsung meminta maaf dan mengaku salah.
"Iya pak, maaf saya salah," jawabnya.
Mengetahui hal itu, netizen langsung memberikan beragam respon. "Pak Gibran kan wong solo, dia melestarikan bahasa daerahnya secara tidak langsung. Mbo wes ben, angger ora misuh2 we lho ya (Biarin aja, selama tidak mengumpat). Netizen wi emang opo wae di paido (menyalahkan)," tulis akun @kid***.
"Wali Kota Solo go bhasa jowo yo masuk akal (Wali Kota Solo pakai bahasa jawa ya masuk akal), tapi nek walikota Bandung go bahasa jowo yo gendeng (Tapi kalau Wali Kota Bandung pakai bahasa jawa ya gila)," sahut akun @ane***.
"Merepresentasikan bahasa daerahnya dan bahasa keseharian kok salah," tambah akun @nadi***.
"Menurutku tergantung konteksnya untuk siapa, kalo umum ya mending indo, kalo informasi kelompok, jawa gpp lebih deket dg rakyat," timpal akun @ade***.
(*)