Laporan Reporter Grid.id, Irene Cynthia Hadi
Grid.id - Kisah pilu para korban Tragedi Halloween Itaewon terus mengalir.
Kini, kisah tersebut datang dari sepasang pengantin dari Sri Lanka, Jinath dan Fatima.
Melansir dari Korea Herald, Jinath (26) dan sang istri memperjuangkan pernikahan mereka selama 8 tahun lamanya.
Setelah Jinath datang ke Korea Selatan, keduanya direstui menikah dan sedang menunggu kelahiran sang buah hati.
Sayangnya, belum lama mereka menikah, maut memisahkan mereka.
Jinath meninggal dunia. Ia menjadi satu dari 154 korban Tragedi Halloween Itaewon yang terjadi pada Sabtu (29/10/2022) malam.
Jinath diketahui datang ke Korea untuk mencari pekerjaan.
Ia ingin mencari uang untuk kesembuhan ibunya yang didagnosis kanker serta mengajak istrinya belajar di universitas di Korea.
Teman kerja Jinath yakni Katheer mengatakan bahwa Jinath hanya sedang berjalan-jalan di daerah Itaewon ketika musibah itu terjadi.
Namun pada pukul 9 malam waktu setempat, Jinath tidak bisa dihubungi.
Ponsel pria berusia 26 tahun itu ditemukan tergeletak di stasiun bawah tanah pada hari berikutnya.
Teman-teman Jinath pergi untuk mencari keberadaannya dan menghubungi Hannam Community Service Center.
Setelah lama mencari, akhirnya Jinath ditemukan di RS Boramae dalam kondisi sudah menjadi jenazah.
"Ini bukan waktunya dia pergi meninggalkan kami, aku tidak percaya ini semua harus terjadi," kata Katheer, sahabat Jinath.
Kini, Fatima harus mengurungkan niatnya untuk pindah ke Korea Selatan.
Dalam kondisi hamil, Fatima tengah menunggu kepulangan jenazah suaminya dengan bantuan pemerintah Korea Selatan dan Kedutaan Besar Sri Lanka.
Teman-teman Jinath juga mengumpulkan donasi untuk memulangkan jenazahnya ke keluarga.
"Tolong pulangkan suami saya...," kata Fatima.
(*)