Grid.ID - Setelah sekian lama, ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat bertemu dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Ayah Brigadir J bertemu dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Siapa sangka, dalam sidang itu, ayah Brigadir J meminta Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk buka masker.
Pada persidangan itu, JPU awalnya menanyakan kepada Samuel dan istrinya, Rosti Simanjuntak, apakah terdakwa yang berada di ruang sidang adalah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Mendengar pertanyaan itu, Samuel meminta izin kepada majelis hakim agar Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi membuka masker masing-masing.
"Apakah yang dimaksudkan di dalam foto-foto atau video itu, apakah benar itu Ferdy Sambo, apakah juga benar itu terdakwa Putri Candrawathi?" tanya JPU kepada Samuel dan Rosti.
"Yang mulia, mohon izin diminta untuk buka maskernya agar kenal," kata Samuel kepada hakim.
"Silahkan saudara terdakwa, tolong dibuka maskernya," minta hakim.
Setelah itu, Ferdy Sambo pertama kali yang membuka masker dan dilanjutkan oleh istrinya Putri Candrawathi.
Saat dibuka maskernya, tatapan tajam Ferdy Sambo menjadi sorotan karena sama sekali tanpa senyum.
Bahkan, Putri justru tampak memberi tatapan dingin pada orang tua Brigadir J.
Baca Juga: Ferdy Sambo Bantah Keterangan Saksi Adik Brigadir J Soal Kamar Khusus Ajudan
Setelah itu, JPU pun bertanya kepada Rosti apakah kedua terdakwa tersebut adalah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Rosti menjawab dan membenarkan bahwa keduanya adalah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Kalau maskernya udah dibuka, sama seperti di foto (Putri Candrawathi), Pak Sambo benar," kata Rosti.
Setelah itu, tatapan tajam tanpa senyuman Ferdy Sambo masih terlihat saat dirinya akan memakai kembali maskernya.
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo, meminta maaf kepada orangtua Brigadir J saat sidang dimulai.
Dalam sidang terbuka itu, mantan jenderal bintang dua itu juga mengaku sudah bertaubat.
"Bapak dan Ibu Yosua, saya sangat memahami perasaan bapak dan ibu, saya mohon maaf atas apa yang terjadi," kata dia.
"Saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih berpikir," lanjut Sambo.
Menurutnya, peristiwa pembunuhan itu buntut dari rasa amarah atas kejadian pelecehan seksual yang dilakukan mendiang Yosua kepada sang istri.
"Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak terhadap istri saya. Itu yang harus saya sampaikan dan nanti akan dibuktikan di persidangan," ungkap Ferdy Sambo.
Mantan kadiv propam Polri ini mengaku menyesal. Karena itu, ia juga tak lupa meminta maaf kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
"Saya yakini bahwa saya telah berbuat salah, dan saya akan pertanggungjawabkan secara hukum. Saya juga sudah minta ampun kepada Tuhan, demikian Yang Mulia," ujarnya.
Mendengar ucapan Sambo tersebut, para pengunjung di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terdengar bergumam saat terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Ferdy Sambo, mengungkapkan penyesalan kepada kedua orang tua Brigadir J.
Istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati juga menyampaikan permintaan maaf langsung ke orangtua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Sambil menangis, ia membacakan permohonan maaf yang tertera pada secarik kertas.
"Saya sebagai seorang ibu saya juga bisa merasakan, untuk itu dengan hati yang dalam saya mohon maaf untuk ibunda Yosua. Semoga Tuhan membuka dan menguatkan hati Ibu dan Bapak beserta keluarga. Tuhan Yesus memberkati Ibu dan Bapak sekeluarga," kata Putri yang sesekali menatap wajah kedua orangtua Yosua.
Ia mengaku, dirinya dan suami Ferdy Sambo tidak pernah sama sekali menginginkan peristiwa di hari Jumat itu.
Bagi Putri, peristiwa tersebut membuka luka paling dalam bagi keluarganya.
"Saya dan Ferdy sambo tidak sedetikpun menginginkan kejadian seperti ini yang terjadi dalam kehidupan keluarga kami. Terluka yang mendalam di hati saya dan keluarga saya," ujar Putri.
Tak lupa, ibu dari empat anak itu juga menyisipkan doa bagi mendiang Yosua dan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan berkat terbaik oleh Tuhan yang Maha Kuasa.
"Mohon izin yang mulia, mohon izin jaksa penuntut umum izinkan saya atas nama keluarga menyampaikan duka kepada ibu dan bapak Samuel dan ibu Hutabarat atas berpulangnya Ananda brigadir Yoshua Hutabarat dan semoga almarhum diberikan tempat yang terbaik oleh Tuhan yang maha kuasa," terang Putri.
"Saya siap menjalankan sidang ini dengan ikhlas dan ketulusan hati, agar peristiwa dapat terungkap," imbuhnya.
Ketuk Nurani
Ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J Samuel Hutabarat mengungkapkan, kesedihan mendalam atas kehilangan putra tercintanya langsung dihadapan tersangka Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati. Ia pun mempertanyakan, hati nurani keduanya saat membunuh dan menyiksa anaknya dalam peristiwa Duren Tiga.
"Pak Ferdy Sambo ini adalah seorang ayah bagi anak-anaknya. Saya pun seorang ayah bagi anak-anak saya. Jadi bagaimana peristiwa ini terjadi pada bapak.
Dengan begitu sadis nyawa anak saya diambil atau nyawa anak bapak saya ambil secara paksa di rumahnya sendiri bagaimana perasaannya," kata Samuel sambil berkaca-kaca.
Bagi Samuel, sang anak Brigadir J sudah menganggap Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati sebagai keluarga.
"Begitu juga kepada ibu Putri. Ibu Putri setahu saya seorang perempuan yang selama ini saya dengar baik-baik saja di rumahnya anak saya tinggal seorang perempuan itu berhati nurani sangat halus," ujarnya.
"Begitu di kejadian sadis di mana hati nurani keduanya. Bagaimana kalau anak mereka sampai di gitu kan bagaimana perasaannya," ujar Samuel yang berbicara didampingi sang istri.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ayah Brigadir Yosua Minta Sambo dan Putri Buka Masker, Sambo Langsung Menatap Tajam,
(*)