Find Us On Social Media :

Saksi Mata Buka Suara Soal Tragedi Itaewon, Polisi Minta Maaf Lelet Respons Panggilan Darurat, Padahal Sudah Ditelpon Sampai 10 Kali

By Mia Della Vita, Kamis, 3 November 2022 | 08:17 WIB

(Ilustrasi) Tragedi Itaewon.

Grid.ID - Tragedi Itaewon, Korea Selatan masih menjadi sorotan dunia.

Bagaimana tidak, tragedi Itaewon menelan korban tewas sampai 154 orang hanya dalam satu malam.

Penyanyi Kim yang menjadi saksi mata insiden itu belum lama ini buka suara.

Dalam acara radio Joo Jin-woo Live, Kim mengaku terkejut dengan tragedi Itaewon yang terjadi pada 29 Oktober silam.

"Aku dekat di sana dan aku dalam posisi sangat tidak berdaya karena aku tidak dapat melakukan apa pun," kata dia dikutip dari KBIZoom, Rabu (2/11/2022).

"Lokasi kejadiannya di jalan kecil di kiri Hotel Hamilton."

"Aku ada jadwal, jadi aku jalan kaki pulang dengan perlengkapanku dan tiba di bangunan sebelah gang sekitar 11.30 malam."

"Dari situ, saya berjalan ke atas, banyak truk pemadam kebakaran dan ambulans lewat," ujarnya.

Kata dia, sudah banyak mayat yang ditutupi selimut di depan Hotel Hamilton.

"Saya mendengar ada kecelakaan fatal, jadi saya naik ke atap gedung dan melihat orang-orang melakukan CPR di depan Hotel Hamilton."

"Saya juga melihat mayat-mayat ditutupi selimut," ceritanya.

Baca Juga: Gembar-gembor Sebut Dewi Perssik Mandul, Ini Tampang Haters yang Hina Janda Saipul Jamil, Kini Nangis-nangis di Polsek Usai Ditemukan!

Sekitar pukul 11.40, Kim mengaku tidak menemukan banyak polisi di lokasi kejadian.

"Tidak banyak polisi. Kebanyakan adalah pemadam kebakaran dan petugas medis."

"Jadi aku bahkan berpikir, 'Mengapa tidak ada polisi di sini?' Tidak ada kendali jalan sama sekali," ujarnya.

Barunya ketika pukul 12 malam, ada sekitar 20 polisi jalan dari Noksapyeong ke Hotel Hamilton.

"Aku dapat melihat mereka karena mereka menggunakan pakaian fluorescent."

"Aku pikir, 'Kamu tidak waspada situasi saat ini. Jika situasinya dipahami secara akurat, semua polisi akan lari ke sana," ungkapnya.

Kim melanjutkan bahwa festival Halloween sebenarnya sudah biasa digelar di Itaewon.

Namun penyelenggarannya tidak pernah lepas dari kendali dari kepolisian.

Beda dengan tahun ini, kata Kim, hanya sedikit polisi yang mengawasi festival Halloween

"Halloween and Itaewon Cultural Festival selalu menjadi event besar di Itaewon."

"Itu hanya sesuatu yang biasa. Ada lebih banyak orang sebelum Covid-19."

Baca Juga: Ratusan Orang Terkapar di Jalanan Itaewon Saat Pesta Halloween, Pemkot Seoul Kewalahan Terjunkan Polisi dan Tim Damkar

"Aku tidak yakin apakah itu 2016 atau 2017, ada garis polisi kala itu."

"Tapi, aku tidak melihat semacam itu kali ini. Aku tidak melihat garis polisi atau pengatur lalu lintas," paparnya.

Menanggapi tragedi Itawon, kepala kepolisian Korea Selatan Yoon Hee Keun menyampaikan permintaan maafnya kepada publik. 

Pihaknya mengaku telah gagal menanggapi panggilan darurat secara efektif.

"Saya merasakan tanggung jawab yang berat (atas bencana) sebagai kepala salah satu kantor pemerintah terkait,” kata Yoon.

"Polisi akan melakukan yang terbaik untuk mencegah tragedi seperti ini terjadi lagi," lanjutnya dikutip dari PBS.

Yoon mengatakan bahwa polisi mendapatkan banyak panggilan sebelum tragedi terjadi.

Kepolisian mendapatkan telepon darurat pertama kali pada pukul 18.34 waktu setempat.

Selanjutnya, ada sekitar 10 panggilan ke kantor polisi di Seoul selama 3 jam.

Namun tanggapan kepolisian kala itu tidak memadai bahkan ia menyebut mengecewakan.

Polisi mengatakan telah mengerahkan 137 petugas untuk mengamankan situasi festival Halloween.

Baca Juga: Tragedi Pesta Halloween Renggut 154 Nyawa dan Buat 132 Orang Terluka, Ayah Ini Ungkap Surat Ulang Tahun Terakhir sang Anak yang Tewas dalam Insiden

Tetapi warga kemudian mempertanyakan apakah 137 petugas itu cukup menangani 100 ribu orang yang berkumpul di Itaweon.

(*)