Faktornya adalah perbedaan usia antara ia dan Enda yang relatif jauh: 12 tahun.
Saat itu, Darwance tak berharap banyak untuk bisa memiliki Enda.
Namun, di tengah kepasrahan itu, tiba-tiba Enda datang mengirim pesan.
"Saat itu dia (Enda-red) tahu-tahunya nge DM (chat Instagram-red) saya untuk nanyain tugas. Terus dari situlah terjalin komunikasi dan sama-sama nyaman hingga akhirnya kita memutuskan untuk komitmen ke jenjang serius," jelasnya.
Di awal, kata Darwance, hubungan mereka sempat tak direstui oleh pihak kelurga Enda.
Penyebabnya adalah pendidikan Enda.
Maklum saat itu Enda adalah mahasiswi semester emat.
Keluarganya khawatir Enda nanti tak akan selesai kalau harus menikah.
"Tapi saat itu saya yakinkan keluarga Enda bahwa dia pasti bakal lulus kuliah, saya jamin itu. Karena saya sendiri seorang dosen tidak mungkin saya membiarkannya berhenti kuliah. Saya komitmen waktu itu untuk Enda bisa menyelesaikan studinya di UBB, meski telah menikah. Dan memutuskan untuk menikah pada saat istri saya kuliah semester 5." tuturnya.
Keyakinan Darwance itu terbukti.