Tahun ini, sebanyak 13 pelaku usaha di bidang kuliner dan 9 pelaku usaha di bidang kriya terlibat dalam Pasar Harmoni, gelaran bazar dari kelompok Pawone.
Selain pada Festival Pasar Harmoni yang dilangsungkan 5 November, mereka akan hadir pula pada Race Expo di Grand Artos Hotel & Convention pada 11–12 November serta di Taman Lumbini pada 13 November bersamaan dengan gelaran ajang lari half-marathon Bank Jateng Tilik Candi.
Beragam kreasi kuliner dan kriya wujud eksplorasi budaya oleh warga lokal akan membuat Borobudur Marathon lebih semarak.
Kuliner yang bisa dinikmati antara lain siomay beong (ikan endemis Magelang), seblak lethek yang menggunakan mi lethek, dawet ireng ketan hijau, soto bebek, nasi telang, jamu, dan minuman herbal.
Sementara itu, kriya yang akan dipamerkan antara lain kain ecoprint, batik, wayang, dan kerajinan kayu.
Produk-produk karya UMKM lokal itu telah dikurasi dan melalui proses pendampingan oleh para mentor.
Di bidang kuliner, mentor yang terlibat adalah Chef Yulianto Rossy dan Chef Iqbal Batubara dari Plataran Borobudur Hotel & Resort serta Chef Kabul Matrifai dari Villa Borobudur Resort.
Sementara itu, mentor di bidang kriya adalah pemilik Kaloka Pottery Fransisca Puspitasari, pemilik Mr. Pack Packaging Rio Setia Monata, dan pemilik Thirteen Craft Kornelius Mangundarsono.
Chef Yulianto Rossy mengatakan, saat ini potensi kuliner di Magelang cukup menggembirakan karena banyak UMKM yang memanfaatkan bahan lokal dari Magelang.
Ia juga mengaku sangat antusias menjadi salah satu mentor Pawone.
“Di bidang kuliner, pendampingan mencakup yang pertama rasa makanan itu sendiri. Kedua, hygiene atau kebersihan. Ketiga, komposisi.”