"Memang kantor ASIA Solo yang berada di Jalan Karang Anyar, Gondangrejo Permata, Surakarta, banyak didatangi para klien yang minta kasus perselingkuhan pasangannya diungkap," timpal Yahya Wawan, Branch Manager ASIA Surakarta.
Jubun menjelaskan sebagian besar penyebab perselingkuhan pada awalnya dilakukan lewat media sosial.
Mulai dari sekedar perkenalan, sapaan, obrolan kecil, curahan isi hati, hingga pada pertemuan yang berujung pada hubungan asmara.
Dengan adanya media sosial peluang kesempatan berselingkuh semakin besar.
Lantas, bagaimana cara kerja detektif mengungkap perselingkuhan?
Jubun menjelaskan setidaknya ada tiga tim dalam mengungkap sebuah kasus perselingkuhan yang terdiri dari tim pemantau media sosial, tim pengintai, dan tim penyusup.
Tim pemantau media sosial bekerja untuk menggali segala informasi target dari media sosial, aplikasi kencan, atau mesin penelusuran internet.
Selain bekerja dengan metode penelusuran internet, cara lain untuk menggali informasi ala tim medsos adalah dengan berteman dengan target atau lingkaran terdekatnya.
Tahap pertama, tentu saja, dengan memberikan tanda “suka” atau bahkan meninggalkan komentar pada setiap unggahan.
Setelah informasi dari media sosial dirasa cukup, giliran tim pengintai beraksi.
"Mereka merupakan agen lapangan dengan tugas mengambil bukti foto atau video keseharian target," kata Jubun.