Grid.ID - Terungkap hasil pengujian laboratorium atas sampel gas air mata yang ditembakkan polisi di tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 November silam.
Menurut hasil uji di dua laboratorium, ada 4 senyawa lain selain CS gas yang menjadi komponen utama gas air mata.
Rincian detail senyawa yang menjadi komponen gas air mata itu diungkap Tim Investigasi harian Kompas berdasarkan dokumen hasil uji laboratorium salah satu universitas di Jatim.
Ditemukan bahwa komponen utama gas air mata adalah O-chlorobenzylidene malononitrile sebanyak 49,6 persen.
Sampel yang diuji merupakan gas air mata yang ditemukan di tribun utara Stadion Kanjuruhan.
Kompas.id juga melaporkan, senyawa ini dikenal dengan sebutan CS gas. Namun ada empat komponen ikutan hasil penguraian CS gas yang ditemukan yakni, 2-chlorobenzaldehyde (36,5 persen), 0-chloropropylbenzene (11,6 persen), benzene (1,2 persen), dan benzyl dichloride atau p-Chlorobenzyl chloride (1,1 persen).
Menurut peneliti laboratorium berinisial AKS, empat komponen ikutan dari sampel gas air mata yang ditembakkan di Stadion Kanjuruhan memiliki sifat beracun, mudah terbakar, menimbulkan kerusakan organ tubuh, dan pada kondisi tertentu bisa memicu kematian.
“Semua senyawa bisa memicu kanker. Ketika kena paparan gas, maka akan menjadi senyawa berbahaya,” kata AKS, Rabu (2/11/2022) dikutip dari Kompas.id.
Menurut AKS, CS gas terurai menjadi empat senyawa berbahaya merupakan dampak dari penyimpanan yang tidak layak, telah kedaluwarsa, serta akibat kelembapan udara.
Senyawa ikutan ini teridentifikasi setelah peneliti melarutkan serbuk gas air mata dan memasukkannya ke mesin bernama Gas Chromatography Mass Spectrometer.
“Pada menit ke-29, kami mendapatkan spektra (seperti sidik jari) senyawa ini,” kata AKS.