"Tidak peduli kalian gabung tim apa, kalian masing-masing berperan dan berkontribusi pada produk yang digunakan miliran orang untuk terhubung setiap harinya," ujarnya dikutip dari Bussiness Insider, Kamis (10/11/2022).
Meta sendiri merupakan perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
Meta mengikuti jejak Twitter dan Salesforce yang memutuskan untuk mengurangi tenaga kerja mereka.
Hanya saja, cara Zuckerberg menyampaikan kabar PHK massal ini sangat kontras dengan Elon Musk yang kini memiliki Twitter.
Twitter hanya mengirimi pesan ke pekerja yang kena PHK melalui email berjudul "Your Role at Twitter."
"Hari ini adalah hari kerja terakhir Anda di perusahaan," bunyi pesan email yang dikirimkan ke pegawai Twitter yang kena PHK.
Selain itu, Meta juga memberikan pesangon 16 pekan gaji atau sekitar 4 bulan ditambah pesangon senilai 2 minggu gaji untuk setiap tahun masa kerja.
Perusahaan juga akan membayar cuti yang tidak diambil (PTO), asurasi kesehatan keluarga pegawai selama 6 bulan, 3 bulan dukungan karier, hingga dukungan imigrasi untuk pegawai yang tinggal di As karena visa kerja.
Sementara Twitter hanya memberikan pesangon sebesar 3 bulan gaji.
(*)