Grid.ID- Perusahaan raksasa teknologi, Meta memberhentikan 11.000 karyawan atau sekitar 13 persen dari total pegawainya.
Kabar PHK massal ini diumumkan sendiri oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg melalui sebuah pesan tertulis yang diunggah di blog resmi Meta (AboutFB.com).
Setelah itu, Mark Zuckerberg mengirimkan pesan video untuk karyawan yang kena PHK massal.
Dalam pesan tersebut, Mark Zuckerberg mengatakan, memberhentikan karyawan merupakan salah keputusan tersulit yang harus dibuatnya sejak mendirikan perusahaannya pada 2004.
"Saya adalah founder dan CEO, saya bertanggung jawab atas kesehatan perusahaan."
"Kami pada akhirnya harus melakukan hal-hal seperti ini (PHK massal)," kata Zuckerberg.
"Ini adalah salah satu keputusan terberat yang harus saya buat selama 18 tahun menjalankan perusahaan ini," sambungnya.
Zuckerberg mengatakan, keputusan itu sulit bukan hanya karena berdampak pada kehidupan karyawan.
Tetapi juga karena perusahaan harus kehilangan staf berbakat untuk menjalankan misinya.
"Kalian benar-benar sudah mencurahkan hati dan jiwa di tempat ini."
"Masing-masing dari kalian berbakat dan bersemangat."
"Masing-masing dari kalian telah memainkan peran dalam membuat Meta sukses seperti sekarang."
"Tidak peduli kalian gabung tim apa, kalian masing-masing berperan dan berkontribusi pada produk yang digunakan miliran orang untuk terhubung setiap harinya," ujarnya dikutip dari Bussiness Insider, Kamis (10/11/2022).
Meta sendiri merupakan perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
Meta mengikuti jejak Twitter dan Salesforce yang memutuskan untuk mengurangi tenaga kerja mereka.
Hanya saja, cara Zuckerberg menyampaikan kabar PHK massal ini sangat kontras dengan Elon Musk yang kini memiliki Twitter.
Twitter hanya mengirimi pesan ke pekerja yang kena PHK melalui email berjudul "Your Role at Twitter."
"Hari ini adalah hari kerja terakhir Anda di perusahaan," bunyi pesan email yang dikirimkan ke pegawai Twitter yang kena PHK.
Selain itu, Meta juga memberikan pesangon 16 pekan gaji atau sekitar 4 bulan ditambah pesangon senilai 2 minggu gaji untuk setiap tahun masa kerja.
Perusahaan juga akan membayar cuti yang tidak diambil (PTO), asurasi kesehatan keluarga pegawai selama 6 bulan, 3 bulan dukungan karier, hingga dukungan imigrasi untuk pegawai yang tinggal di As karena visa kerja.
Sementara Twitter hanya memberikan pesangon sebesar 3 bulan gaji.
(*)