Grid.ID - Berikut adalah kunci jawaban materi kelas 3 SD tema 2 tentang dongeng.
Pernah mendengar cerita dongeng Si Kancil Mencuri Ketimun? Jika belum, yuk simak kunci jawaban materi kelas 3 SD tema 2 berikut ini.
Lewat kunci jawaban materi kelas 3 SD tema 2, siswa dapat memahami pesan moral di balik kisah Si Kancil Mencuri Ketimun.
Sebelum itu, simak terlebih dulu pengertian dongeng dan jenis-jenisnya.
Apa itu dongeng?
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Sedangkan menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dongeng merupakan bentuk karya sastra lama yang sudah berkembang sejak zaman dahulu.
Mengutip dari Bobo, cerita dongeng biasanya sederhana dan mudah dipahami.
Ceritanya seputar kejadian-kejadian aneh pada zaman dahulu dan memiliki pesan moral di dalamnya.
Dongeng memang dibuat untuk menyampaikan ajaran moral dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.
Cerita dongeng termasuk dalam kisah fiksi atau khayalan.
Adapun ciri-ciri dongeng adalah:
- Menggunakan alur sederhana dan singkat
- Karakter tokohnya tidak diceritakan secara detail
- Peristiwa yang terjadi dalam cerita bersifat fiktif
- Ditulis dengan gaya pencitraan secara lisan Lebih menekankan pada bagian isi atau peristiwa.
Berdasarkan isinya, dongeng dibedakan menjadi:
Fabel
Mengutip dari Kompas.com, Fabel merupakan jenis dongeng tentang kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Semua tokohnya berupa hewan.
Contoh fabel adalah cerita si kancil mencuri mentimun.
Legenda
Legenda adalah cerita rakyat mengenai perbuatan manusia yang diyakini si pendengar sebagai sebuah kisah yang memang benar-benar terjadi.
Contoh legenda yakni terjadinya Candi Prambanan, Danau Toba, Sangkuriang, dan lain-lain.
Mite
Mite atau mitos adalah dongeng yang menceritakan tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi ceritanya berkaitan kepercayaan animisme.
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi IPAS Kelas 5 SD, Menyebutkan Perbedaan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Contoh mite yaitu cerita Jaka Tarub, Nyi Roro Kidul, Aji Saka, dan lain-lain.
Sage
Sage merupakan dongeng yang menceritakan tokoh dalam sejarah. Biasanya sage menyebar dari mulut ke mulut, dan diberi tambahan cerita hingga akhirnya bersifat khayal.
Contoh sage ialah cerita Jaka Tingkir, Roro Mendut, Ken Arok, dan sebagainya.
Parabel
Parabel adalah jenis dongeng yang ceritanya mengandung nilai pendidikan, atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup.
Contoh parabel adalah cerita Malin Kundang, Kabayan, dan lain sebagainya.
Dongeng Kancil Mencuri Timun
Termasuk dongeng jenis fabel, berikut cerita Kancil Mencuri Timun sebagaiman dikutip dari Tribun Solo.
“Kruukk…krruuk,” Kancil mengelus perutnya yang dari tadi mengeluh lapar, dan tenggorokannya pun sangat kering. Hari amatlah panas. Kancil berjalan sendirian. Tadi dia memang bersama teman-temannya meninggalkan hutan kecil tempat tinggal mereka yang terbakar. Sekarang, teman-temannya sudah meninggalkannya.
Kancil duduk bersandar karena matanya berkunang-kunang. Tiba-tiba ia melihat hamparan hijau. Ya, itu adalah ladang Pak Tani, yang menanami ladangnya dengan ketimun. Air liur Kancil menetes.
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI, Kenapa Gerhana Bulan Total Memancarkan Cahaya Warna Merah?
“Ah, aku akan memakan timun Pak Tani,” kata Kancil. “Kalau cuma makan sedikit pasti tidak apa-apa.”
Kancil menyusup lewat celah pagar ladang Pak Tani dan mengunyah sebuah ketimun. “Krrss, hmmm, segar sekali.”
“Satu lagi, ah. Lalu aku akan menyusul teman-teman.” Kancil memetik satu lagi, memakannya. Satu lagi, satu lagi, sampai ia kekenyangan dan tertidur. Kancil terkejut karena hari sudah sore. Ia segera meninggalkan ladang itu.
Saat tiba di ladang, Pak Tani kaget melihat ketimunnya banyak yang hilang, hanya tersisa sampah ujung ketimun.. “Aduh, bagaimana ini,” keluh Pak Tani. “Aku tidak jadi panen. Siapa yang berani mengambilnya, ya?”
Bu Tani berkata, “Kita takut-takuti dia dengan orang-orangan, Pak. Siapa tahu, dia tidak berani datang lagi.”
“Ide bagus, Bu. Ayo, kita buat sekarang.”
Mereka membuat orang-orangan dari jerami dan menggunakan baju bekas dan caping Pak Tani.
Esok harinya, Si Kancil memasuki ladang itu lagi.
“Apa? Pak Tani berjaga di ladangnya?” serunya terkejut.
Ia menunggu sampai Pak Tani pergi, namun kelihatannya Pak Tani betah berjaga di sana. Tapi, mengapa Pak Tani diam dan melotot terus seperti itu, ya? Kancil memberanikan diri untuk memasuki ladang dan Pak Tani tidak mengusirnya. Akhirnya Kancil mengerti, bahwa itu hanya orang-orangan yang dibuat seperti Pak Tani.
“Ayo, makan bersamaku, Pak Tani!” ajaknya dan mengambil caping orang-orangan itu. Ia makan sampai kenyang sambil nyender ke tubuh orang-orangan itu. Setelah kenyang, Kancil segera pergi.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 4, Inilah Cara Mengelola Sampah yang Benar, Lakukan Daur Ulang
Sorenya, Pak Tani terkejut karena ketimunnya tetap hilang. “Ulah siapa, sih, ini?” katanya geram.
“Sepertinya pencurinya sudah tahu jika ini orang-orangan dan bukan bapak,” kata Bu Tani. “Bagaimana jika kita melumuri orang-orangan ini dengan getah, sehingga akan membuat lengket pencurinya?”
Lalu mereka melumuri tubuh orang-orangan itu dengan getah buah Nangka.
Esoknya, Kancil datang lagi. “Wah, Pak Tani, kamu masih disitu,” katanya lalu mulai memetik ketimun dan mulai memakannya sambil menyenderkan tubuhnya. Selesai makan, ia berniat pergi. Tapi, oh-oh, badannya lengket menempel ke orang-orangan itu!
Tiba-tiba datanglah Pak Tani. Kancil tidak berkutik, dia harus siap-siap dihukum.
“Oooh, rupanya kamu yang memakan hasil jerih payahku?” Pak Tani berkacak pinggang.
“Ampun, Pak Tani, maafkan aku. Hutan kecil kami terbakar beberapa hari lalu,” Kancil memohon.
“Ya, tapi, tetap saja mencuri itu tidak baik. Enaknya, saya kasih kamu hukuman apa, ya?” Pak Tani tetap kesal.
“Bagaimana jika kita hukum dia membereskan ladang selama seminggu dan menanami bibit ketimun lagi, Pak?” usul Bu Tani.
Kancil pun menerima hukuman itu. Ia tahu bahwa memang dia bersalah. Dia bekerja dengan rajin dan berharap Pak Tani sungguh-sungguh memaafkannya. Akhirnya, hari terakhir hukuman si Kancil tiba.
“Terimakasih sudah bekerja dengan rajin, Kancil. Jangan mencuri lagi, karena perbuatan itu merugikan orang lain. Lebih baik kamu berusaha dengan jerih payahmu sendiri. Ini bekal ketimun untukmu di hutan nanti,” Kata Pak Tani sambil menyerahkan sekarung ketimun.
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi Bahasa Inggris Kelas 7, Berbagai Ucapan Terima Kasih Beserta Balasannya
“Aku meminta maaf sekali lagi atas kesalahanku, Pak Tani. Terima kasih tidak menghukumku lebih berat. Aku berjanji tidak mencuri lagi.” Kancil berkata penuh penyesalan.
Kancil kembali ke hutan. Ketimun pemberian itu selain dia makan tapi juga juga menyisihkan sebagian untuk ditanam di kebunnya sendiri, supaya dia juga bisa panen timun.
Adapun pesan moral dari cerita Kancil Mencuri Timun adalah jangan pernah mengambil suatu barang yang bukan hak atau milik kita.
Cerita Kancil Menncuri Timun juga mengandung nilai kejujuran, kebersamaan, dan saling tolong menolong.
(*)