Grid.ID - Nia Ramadhani sedari remaja memang diketahui sudah terjun ke dunia hiburan.
Kariernya di dunia hiburan pun sebagai pesinetron dulu cukup moncer pada zamannya.
Ditambah lagi, pasca memutuskan menikah dengan Ardi Bakrie, kehidupan seorang Nia Ramadhani bak terlihat makin sempurna.
Hingga dirinya dikaruniai 3 orang anak.
Namun siapa sangka, di balik kesempurnaan yang dilihat dari sosok Nia Ramadhani, ia menyimpan kisah masa lalu yang tak mulus.
Melansir dari tayangan kanal YouTube Merry Riana yang diunggah Selasa (8/11/2022), Nia Ramadhani yang hadir menjadi bintang tamu podcast tersebut membeberkan masa lalunya saat kecil.
Ya, siapa sangka, Nia Ramadhani dulu sering merasa kesepian lantaran kedua orang tuanya jarang berada di rumah.
Nia Ramadhani mengaku hanya bisa mengajak bermain kakak laki-lakinya.
"Yang paling diinget dari masa kecil aku, sepi sih.
Karena kalau dulu mama papa jarang ada di rumah kan, paling kakak Dika, kakak aku," beber Nia Ramadhani.
Sosok kakak laki-laki Nia pun kehadirannya bak menjadi pelipur lara bagi istri Ardi Bakrie itu.
"Dia sih kesenangan aku, jadi cuman main sama dia.
Kalau selebihnya, papa mama banyakan ceritain lukanya lah di waktu masa kecil dibandingkan bahagianya, gitu," tambah Nia Ramadhani.
Gegara hal tersebut pula, Nia Ramadhani sempat mengalami keterlambatan bicara.
Dan baru bisa mengucapkan kata-kata saat berusia 4 tahun.
"Makanya aku tuh baru mulai ngomong di umur empat tahun.
Itu juga baru mama papa, kayaknya kebanyakan trauma gitu.
Jadi gak ngomong-ngomong," beber Nia Ramadhani.
Trauma yang dirasakan Nia bahkan tak terlepas dari kehidupan keluarganya yang tak harmonis.
Hingga komunikasi yang tidak sehat di dalam rumah.
Dan belajar dari pengalaman masa kecilnya itu, Nia Ramadhani tak ingin apa yang dialaminya itu dirasakan oleh anak-anaknya.
"Gak mau sampai anak-anak aku, misalkan dia mau mengutarakan perasaannya tapi dia gatau cara ngomong sama orang tuanya.
Atau juga baru mau ngomong, udah di-cut duluan karena orang tuanya banyak urusan gitu," ujar Nia.
Di mana dirinya merasa jadi anak broken home dan dipaksa jadi dewasa sebelum waktunya.
(*)