Terhitung 20 Mei 2002 atau pasca-refrendum, Timor Timur resmi memisahkan diri dari Indonesia.
Dengan begitu, negara berdaulat yang bertetangga dengan Provinsi NTT ini sudah berusia 20 tahun.
Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.
Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.
Pemungutan suara juga memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.
Pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan nyawa 250.000 baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.
Namun kegembiraan berubah menjadi duka setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.
Baca Juga: Berhasil Pikat Anak BJ Habibie, Inilah Sosok Menantu Presiden RI ke-3 yang Duduki Profesi Mentereng
Lepas dari Indonesia, Timor Leste butuh pembangunan di infrastruktur dan tender pembangunan di negara liliput ini dimenangkan BUMN Indonesia dengan hal ini Indonesia diuntungkan.
Pasalnya, sebagai negara merdeka mereka tidak memakan dana dari Indonesia bahkan mereka mengeluarkan dana untuk keuntungan di pihak BUMN.
Apapun yang dikirim ke Timor Leste sekarang menjadi ekspor dan mendapatkan keuntungan devisa bagi negara.