Find Us On Social Media :

Intip Megahnya Masjid Sheikh Zahed Solo, Dibangun Hampir 2 Tahun dengan Biaya Rp 300 Miliar, Ada Fasilitas Apa Saja?

By Mia Della Vita, Selasa, 15 November 2022 | 05:40 WIB

Masjid Sheikh Zahed Al Nahayan, Banjarsari, Solo.

Grid.ID- Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al Nahayan di Banjarsari, Solo, Senin (14/11/2022).

Masjid yang disebut-sebut sebagai masjid terbesar di Kota Solo ini merupakan hadiah Presiden UEA untuk Presiden Jokowi.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Oleh karena itu, bangunan masjid ini dirancang serupa dengan aslinya hingga menghabiskan biaya Rp 300 miliar.

Bahkan dikutip dari Tribun Manado, biaya perawatan masjid ini diperkirakan mencapai Rp 20 miliar pertahun.

Dari luar, Masjid Raya Sheikh Zayed tampak kokoh dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi.

Tapi seperti apakah penampakan interior Masjid Raya Sheikh Zayed?

Berikut potret interiornya beserta fakta menariknya, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com dan Kompas.com.

Luas Bangunan

Terletak di Banjarsari, Solo, masjid ini dibangun dua tingkat dan memiliki luas bangunan sekitar 8.000 meter.

Baca Juga: Berkunjung Ke Mekah, Ashanty Justru Jadi Tukang Foto Jemaah Umrah di Masjid

Dengan 8.000 meter, masjid ini mampu menampung sekitar 10 ribu jamaah.

Fasilitas

Mengutip Kompas.com, salah satu fasilitas yang disediakan di masjid ini adalah Islamic Center yang dapat menjadi pusat pendidikan agama Islam.

Di dalam Islamic Center itu nantinya terdapat Taman Pendidikan Al Quran (TPA), tempat tafsir Al Quran, madrasah, dan tempat pengembangan ekonomi syariah yang menjual produk-produk halal market.

Selain itu, masjid ini juga menyediakan perpustakaan dan ruang naratama atau Very Important Person (VIP).

Masjid ini juga memiliki basement yang difungsikan sebagai tempat wudhu laki-laki dan perempuan.

Durasi Pembangunan

Masjid ini menelan biaya Rp 300 miliar yang semuanya ditanggung oleh Pemerintah UEA.

Adapun pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 1 tahun 8 bulan yang dimulai sejak 6 Maret 2022.

Baca Juga: Haul Setahun Meninggalnya Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Dihadiri Mantan Ketua MPR Zulkifli Hasan

Menjadi Pusat Kegiatan Dakwah hingga Destinasi wisata religi

Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Al Mazroui menuturkan, Masjid ini memiliki rancangan arsitektur yang istimewa.

Oleh sebab itu, Masjid Raya Sheikh Zayed diharapkan bisa menjadi destinasi wisata religi bagi masyarakat Indonesia.

"Masjid yang dibangun di sini bukan hanya mencerminkan ketinggian dari arsitektur bangunan, tetapi juga bisa menjadi sumber devisa," paparnya.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menambahkan, Masjid Raya Sheikh Zayed dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan dakwah, sosial, dan pembinaan umat.

Dia pun berharap, Masjid ini bisa turut serta dalam upaya mewujudkan keadilan sosial dan perdamaian dunia.

Didominasi Warna Putih Emas dan Berkarpet Batik

Hampir di setiap sudut Masjid Raya Sheikh Zayed didominasi dengan warna putih dan kuning emas.

Baca Juga: Iriana Jokowi Sempat Terpeleset di Tangga Pesawat, Gibran Ungkap Kondisi Terkini sang Ibu Negara: Kecapaian Saja

Sementara lantainya dilapisi dengan karpet bermotif batik.

(*)