"Ini bohong. Aku menjalankan program ini sampai seminggu lalu ketika aku resign karena aku tidak ingin kerja untuk Elon Musk," cuit Tracy Hawkins, mantan wakil presiden transformasi kerja Twitter.
"Untuk sarapan dan makan siang, kami menghabiskan 20 Dolar AS sampai 25 Dolar AS per orang per hari."
"Karyawannya memungkinkan untuk bekerja melalui waktu makan siang & malam."
"Kehadiran (karyawan) berkisar antara 20-50 persen di kantor," cuitnya.
Musk membalas dengan mengatakan, menurut catatan perusahaan, tingkat huni kantor mencapai 25%, dengan rata-rata sekitar 10 persen.
"Ada lebih banyak orang yang menyiapkan sarapan daripada yang sarapan."
"Mereka bahkan tidak repot-repot menyajikan makan malam, karena tidak ada seorang pun di gedung itu," jelas Elon.
Keputusan Musk untuk mengenakan biaya makanan memicu perdebatan di Twitter.
Banyak yang menuduh Elon Musk berusaha membuat karyawannya kelaparan.
“Dia memecat 3/4 karyawan. Sekarang dia berencana untuk membuat mereka kelaparan, ”kata seorang pengguna dikutip dari New York Post, Selasa (15/11/2022).
"Apakah ada yang benar-benar berpikir bahwa perusahaan yang tidak menyediakan makan siang gratis membuat karyawannya kelaparan?" komentar netizen lain.
"Saya tidak pernah bekerja di mana pun yang menyediakan mana makan siang gratis, tetapi entah bagaimana saya bisa bertahan," komentar warganet.
(*)