Nur Azis mengatakan, para pesilat itu terlihat beberapa kali sempat melakukan kekerasan fisik terhadap korban hingga terluka lalu ditinggal kabur.
"Jadi dia (korban) diinterograsi oleh mereka itu (para pelaku) digebukin di situ, setelah itu ditinggal kabur," ucapnya.
Mengutip dari TribunGresik.com, AKBP Mochamad Nur Azis menyatakan bahwa antara korban dan para pelaku tidak memiliki ikatan hubungan apa pun.
"Sementara tidak ada (hubungan), hanya karena dia (korban) pakai baju perguruan silat," kata Nur Azis yang dikutip Grid.ID dari TribunGresik.com, Jumat (18/11/2022).
Nur Azis juga mengatakan, korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan di otak akibat penganiayaan.
"Sementara dari hasil autopsi meninggal karena pendarahan di otak kepala," ujarnya.
Kini, 2 orang telah diamankan polisi terkait kasus tersebut, sementara 5 orang lainnya masih buron.
(*)