Perjalanan enam anak muda ini lantas menjadi liar dan tak terkendali setelah bertemu dengan Lutesha, seorang indigo yang mempunyai agenda rahasia.
Berbeda dengan kebanyakan film horor, Keramat 2: Caruban Larang juga menghadirkan komedi anak muda yang spontan dan sukses membuat penonton terbahak.
Unsur komedi yang ditampilkan pun tidak berlebihan, masih dalam porsi yang pas, tidak kurang dan tidak lebih.
Namun jangan khawatir, unsur komedi ini tidak akan mempengaruhi atau bahkan mengurangi pengalaman horor yang nyata dirasakan penonton.
Dengan hanya menggunakan 3 kamera, emosi penonton berhasil diacak-acak dengan pergerakan kamera dan sudut pandang yang ditampilkan.
Perasaan tidak nyaman seperti takut, ngeri, tegang, cemas, panik, dan mencekam pun seakan-akan bercampur menjadi satu.
Hal ini didukung
Alur cerita dibangun dengan sangat rapih dan tidak terkesan tergesa-gesa, bahkan ada penjelasan di setiap kejadian.
Namun, tentu saja, Monty Tiwa tetap menyajikan kejutan dan plot twist yang tidak berhasil ditebak oleh penonton.
Film Keramat 2: Caruban Larang membuktikan bahwa menggabungkan unsur komedi dan horor merupakan hal yang sangat mungkin.
Baca Juga: Syuting Saat Malam Jumat Kliwon dan Satu Suro, Cast Film Keramat 2 Malah Main Jailangkung