Grid.ID- Ratusan pegawai Twitter diperkirakan memilih angkat kaki dari perusahaan setelah mendapatkan ultimatum dari bos baru mereka, Elon Musk.
Elon Musk disebut menuntut karyawannya untuk bekerja sampai berjam-jam jika ingin tetap bekerja di Twitter.
Elon Musk bahkan mengirimkan ancaman melalui email yang dibagikan ke karyawan Twitter pada Rabu (16/11/2022).
"Ke depan, untuk membangun terobosan Twitter 2.0 dan berhasil di dunia yang semakin kompetitif, kita harus bekerja sangat keras," bunyi pesan Elon dikutip dari ABC.net, Jumat (18/11/2022).
Elon kemudian meminta jawaban para staf apakah mereka bersedia melakukan hal itu.
Jika mereka bersedia bekerja keras dan ingin bertahan, para karyawan bisa mengklik pilihan "Ya".
Akan tetapi, bagi yang mereka yang tidak memberikan jawaban hingga Kamis (17/11/2022) pukul 17.00 waktu setempat, akan dianggap berhenti.
Elon sudah menyiapkan tiga bulan gaji untuk pesangon karyawan yang ingin mengundurkan diri.
Hasilnya, menurut hasil voting yang dilakukan di aplikasi Blind, sekitar 42 persen dari 180 orang memilih keluar dari Twitter.
Seperempat jajak pendapat mengatakan mereka telah memilih untuk tetap tinggal dengan ogah-ogahan.
Lalu hanya 7 persen dari pegawai Twitter yang mengklik tetap tinggal dan bersedia bekerja keras (hardcore).
Meski jumlah pasti karyawan yang memilih bertahan tidak diketahui, tapi persentase tersebut menunjukkan bahwa cukup banyak staf yang enggan bekerja di perusahaan Elon Musk.
Tak lama setelah melakukan jajak pendapat ini, Elon Musk memutuskan untuk menutup kantor Twitter sementara.
Melalui email, perusahaan mengabarkan pegawainya bahwa Twitter akan ditutup sementara waktu dan dibuka kembali pada 21 November mendatang.
Tidak hanya itu, Elon juga menanggungkan akses lencana centang biru.
Tidak diketahui alasan pasti Elon Musk mengambil keputusan tersebut.
Tetapi menurut jurnalis teknologi Zoe Schiffer, Twitter menutup semua gedung perkantorannya karena Elon Musk takut karyawan akan menyabotase perusahaan.
Bahkan dikatakan sumber ABC, petugas keamanan sudah mulai mengusiri karyawan dari kantor sejak Kamis (17/11/2022) waktu setempat.
(*)