Setelah sempat melatih klub Aljazair USM Alger, Renard kembali menjadi pelatih kepala Timnas Zambia pada 2011-2013 dan sukses memenangkan gelar Piala Afrika 2012.
Ia lalu kembali ke Prancis pada Oktober 2013 untuk melatih Sochaux.
Tapi Renard gagal menyelamatkan klub dari kemerosotan dan memutuskan mundur dari jabatannya.
Renard kemudian kembali ke kompetisi internasional untuk melatih Pantai Gading.
Ia lantas sukses mempersembahkan gelar Piala Afrika 2015.
Pria berusia 54 tahun itu pun menjadi pelatih pertama yang bisa memenangkan dua gelar Piala Afrika untuk dua negara yang berbeda.
Sukses di level antarnegara, Renard pun dilirik klub Ligue 1 Prancis, Lille, di musim 2016.
Tapi tampaknya, kompetisi klub bukan menjadi keberuntungan baginya, karena ia dipecat setelah melatih di 13 pertandingan.
Setelah itu di tahun 2017, Renard kembali ke Afrika untuk memimpin Maroko.
Negara itu lalu dibawanya lolos ke Piala Dunia 2018.
Meski tak bisa berbuat banyak di Rusia, ia dinilai berhasil mengangkat prestasi Maroko dan diberi kontrak baru hingga 2022.
Namun, karena kegagalan di Piala Afrika 2019, Renard memutuskan mundur sebagai bentuk tanggung jawab.
Kemudian pada Juli 2019, dia menjadi manajer Arab Saudi sekaligus menjadi orang Prancis pertama yang melakukannya.
Pada Maret 2022, Renard memimpin Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2022.
Mengutip Arab News, kontrak Renard sebagai pelatih timnas Arab Saudi pun diperpanjang sampai 2027.
Ini merupakan kontrak terlama Renard sebagai pelatih untuk satu tim.
Tampaknya, Renard dan timnas Arab Saudi cocok satu sama lain.
(*)